Suara.com - Berdasarkan studi The Lancet, anak-anak berisiko tinggi terpapar flu tomat. Nama flu tomat ini berasal dari ruam merah dan lepuh yang disebabkan oleh flu, sehingga mirip dengan tampilan tomat. Seperti apa gejala dan penanganannya?
Ukuran penis kerap menjadi topik yang sensitif untuk dibicarakan. Banyak lelaki yang sembunyi-sembunyi saat bicara soal ukuran. Dalam usia pertumbuhan, penis juga ikut tumbuh dan berkembang. Lantas, sampai usia berapa penis berhenti untuk tumbuh?
Simak selengkapnya berita kesehatan paling hits pagi ini!
1. Apa Itu Flu Tomat? Efek Virus Menular Terhadap Anak Dibawah 5 Tahun
Baca Juga: Apa Itu Flu Tomat? Belum Ada Obatnya, Waspadai Gejala Pada Anak
Poptren.suara.com - Berdasarkan studi The Lancet, anak-anak berisiko tinggi terpapar flu tomat.
Sejauh ini laporan di India menunjukan penderita flu tomat didominasi pada kelompok usia tersebut.
2. Kapan Penis Akan Berhenti Tumbuh? Ternyata Ini Jawabannya
Ukuran penis kerap menjadi topik yang sensitif untuk dibicarakan. Banyak lelaki yang sembunyi-sembunyi saat bicara soal ukuran.
Baca Juga: Bukan Cuma Ruam, Ini Gejala Lain Cacar Monyet yang Telah Masuk ke Indonesia
Dalam usia pertumbuhan, penis juga ikut tumbuh dan berkembang. Lantas, sampai usia berapa penis berhenti untuk tumbuh?
3. Menkes Budi Sebut Orang Kelahiran 1980-an ke Bawah Mungkin Terproteksi dari Infeksi Cacar Monyet, Ini Sebabnya
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut orang yang lahir di tahun 1980 ke bawah telah memiliki proteksi terhadap penyakit cacar monyet.
Hal tersebut ia katakan saat berbicara dalam agenda The 3rd G20 Health Working Group pada Selasa (23/8/2022) mengungkapkan,
4. Kak Seto Desak Polri Lindungi Anak Ferdy Sambo, Apa Alasannya Kak?
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto mendesak Polri melindungi anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Hal itu ia ungkapkan setelah pasangan suami istri ini ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.
"Kami mendesak keluarga besar Polri juga bisa melindungi anak-anak," kata Kak Seto seperti dikutip dari ANTARA.
5. Tak Hanya Pengaruhi Fisik, Alergi Juga Bisa Berdampak pada Psikologis Anak
Dalam aspek perkembangan anak, disebutkan dalam penelitian bahwa alergi dapat membawa dampak tak hanya pada fisik, tetapi juga kondisi sosial dan kognitif. Anak alergi dapat mengalami masalah psikologis mulai dari gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif, hingga lemas.
Dikatakan psikolog anak dari Universitas Indonesia, Anastasia Satriyo, bahwa dari penelitian yang ada, anak yang alergi lebih rentan mengalami kecemasan.