Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia yang ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Diketahui, pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi tersebut memiliki riwayat perjalanan luar negeri.
Cacar monyet merupakan penyakit yang langka dan disebabkan oleh virus cacar monyet. Virus cacar monyet tersebut berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab cacar.
Penyakit cacar monyet sendiri telah ditetapkan sebagai status darurat kesehatan global sejak tanggal 23 Juli 2022 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan, cacar monyet sudah ditetapkan sebagai keadaan darurat karena sudah terjadi di lebih dari 75 negara.
Di tengah naiknya kasus cacar monyet yang menimpa beberapa negara, terdapat beberapa mitos yang tidak perlu dipercaya beredar di kalangan publik terkait dengan penyakit tersebut.
Lantas apa saja mitos tersebut dan seperti apa faktanya? Menyadur dari MD Anderson Cancer Center The University of Texas, ini sederet mitos keliru tentang cacar monyet yang beredar di masyarakat.
1. Cacar Monyet Dibuat di Lab
Faktanya, cacar monyet atau monkeypox merupakan penyakit zoonosis, dimana artinya penyakit tersebut bisa ditularkan dari hewan ke manusia.
Meskipun tidak ada yang benar-benar mengetahui hewan mana yang bertindak sebagai reservoir cacar monyet atau bagaimana penyakit tersebut pertama kali ditularkan ke manusia, tapi bisa dipastikan bahwa cacar monyet tidak diciptakan oleh para ilmuwan di laboratorium.
2. Cacar Monyet Adalah Penyakit Baru
Baca Juga: Diperintahkan Jokowi Siapkan Vaksin Cacar Monyet, Menkes: Sedang OTW
Faktanya, virus cacar monyet pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 pada monyet (oleh karenanya diberi nama cacar monyet), dan kasus manusia pertama ada di tahun 1970.