Soal Covid-19, Menkes: Mutasi Virus Bikin Inangnya Susah Mati

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 23 Agustus 2022 | 17:50 WIB
Soal Covid-19, Menkes: Mutasi Virus Bikin Inangnya Susah Mati
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi. [YouTube/Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi kembali mengingatkan untuk tidak menganggap sepele Covid-19. Ia mengatakan bahwa menurunnya antibodi tidak bisa disepelekan.

Hal itu karena mutasi virus akan terus terjadi, meski hasil atau dampak yang diberikan oleh subvarian baru yang lahir jauh lebih lemah dari subvarian yang sebelumnya.

“Jadi mutasi virus itu akan membuat inangnya lebih susah mati. Itu mengapa sebabnya virus yang baru pasti lebih lemah dari virus yang lama, karena dia tidak ingin juga cepat-cepat mati. Itulah sebabnya Omicron lebih lemah dari Delta,” ujar Menteri Kesehatan, Selasa, (23/8/2022).

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Oleh sebab itu, Menkes mengatakan bahwa pemerintah tengah melakukan kajian lebih lanjut terkait pemberian vaksin COVID-19 pada anak dan lansia merupakan bentuk upaya pemerintah dalam memperkuat antibodi warga Indonesia.

Baca Juga: Saat Negara Lain Masih Kelimpungan, Indonesia Justru Alami Penurunan Jumlah Kasus Aktif Covid-19

“Salah satu inisiatifnya adalah nanti Bapak Presiden minta vaksinasi untuk anak-anak di bawah enam tahun, nanti kita akan mulai jajaki. Sudah ada vaksinnya di dunia yang disetujui vaksinasi pediatrik namanya,” kata Budi.

Budi menuturkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan saat ini sedang memperdalam kajian pemberian vaksin Covid-19 kepada kelompok rentan yang belum bisa mengikuti vaksinasi. Kajian yang dilakukan termasuk bagi lansia dan penderita komorbid.

Rencananya pemberian vaksinasi pada kelompok dengan antibodi rendah itu akan dimulai pada akhir tahun 2022. Di samping pemerintah menggencarkan dosis vaksin COVID-19 lanjutan bagi kelompok lansia dan komorbid sesuai dengan nama dan tempat tinggalnya.

Hal itu terus diupayakan agar antibodi yang dimiliki masyarakat saat ini tetap terbentuk setelah antibodi sejumlah pihak mengalami penurunan akibat enam bulan lebih tidak melakukan vaksinasi lanjutan.

“Kita segera berikan alternatif vaksin yang ada agar bisa meningkatkan kadar imunitasnya, untuk menjaga level imunitas populasi Indonesia, untuk menghadapi atau siap-siap pada awal tahun depan kalau misalnya ada varian baru,” ucap Budi.

Baca Juga: Hasil Tes Masih Positif Covid-19, Gibran Terus Jalani Isolasi Mandiri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI