Suara.com - Update Covid-19 global per Selasa (23/8) pukul 08.00 WIB tercatat kasus baru ada sebanyak 465.932 dan angka kematian juga bertambah 1.228 jiwa.
Data pada situs worldometers, kasus baru harian terbanyak masih terjadi di Jepang yang melaporkan 217.875 kasus dalam 24 jam terakhir. Negara tersebut juga melaporkan angka kematian harian terbanyak dengan jumlah 228 jiwa.
Akumulasi data Covid-19 global akibat penambahan itu kini tercatat 601,37 juta kasus positif dengan jumlah kematian 6,47 juta jiwa. Sampai sekarang masih ada 18,96 juta orang di seluruh dunia yang positif Covid-19, sebanyak 43.918 pasien di antaranya dalam kondisi kritis.
Filipina Baru Mulai Kembali Sekolah Tatap Muka
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 20 Agustus: Positif 2.324, Sembuh 2.257, Meninggal 3
Mayoritas sekolah di Filipina baru memulai kembali sekolah tatap muka pasca dua tahun pandemi Covid-19. Jutaan siswa di seluruh Filipina telah kembali ke ruang kelas pada Senin (22/8) waktu setempat.
Filipina menjadi salah satu dari sedikit negara terakhir yang beralih kembali ke pembelajaran tatap muka setelah adanya wabah Covid-19. Tetapi beberapa ahli mengatakan penangguhan yang berkepanjangan dari pelajaran tatap muka telah memperburuk krisis pendidikan.
Sekitar 24.000 sekolah umum di negara itu akan menerapkan kelas tatap muka selama lima hari. Sisanya akan mengadakan campuran kelas tatap muka dan online, kata pejabat pendidikan.
Sistem seperti itu rencananya akan diterapkan hingga November. Kemudian, seluruh 27 juta siswa yang terdaftar diharapkan bisa kembali ke kelas penuh waktu.
Beberapa sekolah harus membagi kelas secara bergiliran karena kekurangan ruang kelas juga untuk menghindari kepadatan. Kementerian Pendidikan Filipina khawatir sekolah dapat berubah menjadi pusat penularan baru virus corona.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Kanada Berikan Booster untuk Anak Usia 5 Hingga 11 Tahun
Filipina mengalami salah satu wabah Covid-19 terburuk di Asia Tenggara, dengan hampir tiga juta kasus dan sekitar 50.000 kematian.
Dampak dari sekilah online selama dua tahun pandemi diperkirakan telah mempengaruhi tumbuh kembang pendidikan anak. Penelitian dari Bank Dunia tahun lalu ditemukan bahwa sembilan dari sepuluh anak di Filipina yang berusia 10 tahun tidak bisa membaca dan memahami teks sederhana.