Cacar Monyet Bukan IMS, Ini Perbedaan Keduanya

Selasa, 23 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Cacar Monyet Bukan IMS, Ini Perbedaan Keduanya
ilustrasi organ intim (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Monkeypox atau cacar monyet adalah infeksi penyakit langka yang paling sering ditemukan di Afrika barat atau tengah.

Virus cacar monyet ini pertama kali ditemukan di Inggris awal tahun 2022. Sejak itulah, virus cacar monyet ini mulai menyebar secara global.

Negara dengan kasus cacar monyet terbanyak adalah Amerika Serikat (5.175 kasus), Spanyol (4.298), Jerman (2.677), Inggris (2.546), Prancis (1.955), Brasil (1.369), Belanda (879), Kanada (803), Portugal (633) dan Italia (479).

Sayangnya, banyak orang salah paham mengenai cacar monyet yang disangka mirip dengan infeksi menular seksual (IMS).

Meskipun gejala cacar monyet menyerang organ intim, penyakit langka ini bukanlah infeksi menular seksual (IMS).

Ilustrasi penyakit cacar monyet atau monkeypox. (Pixabay)
Ilustrasi penyakit cacar monyet atau monkeypox. (Pixabay)

Cacar monyet memang menyebar melalui kontak dekat, termasuk hubungan seks. Namun, gejala cacar monyet ini muncul antara 5 sampai 21 hari pada orang yang terinfeksi.

Gejala cacar monyet pun sedikit berbeda dengan infeksi menular seksual, antara lain:

  1. Demam tinggi
  2. Sakit kepala
  3. Nyeri otot
  4. Sakit punggung
  5. Kelenjar bengkak
  6. Menggigil
  7. Kelelahan
  8. Nyeri sendi

Ruam akan muncul setelah gejala-gejala tersebut. Ruam cacar monyet ini biasanya muncul 1 sampai 5 hari setelah gejala pertama.

"Ruam sering dimulai di wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk mulut, alat kelamin dan anus," kata NHS dikutip dari Daily Star.

Baca Juga: Dokter Temukan Kasus Penularan Cacar Monyet Langka yang Tidak Berkaitan dengan Seks

Anda mungkin juga mengalami nyeri dubur atau pendarahan dari pantat. Ruamnya mirip dan sering disalahartikan sebagai cacar air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI