APA menjelaskan orientasi seksual sebagai komponen identitas yang mencakup ketertarikan seksual atau emosional seseorang terhadap orang lain, dan perilaku yang mungkin dihasilkan dari ketertarikan.
Singkatnya, orientasi seksual merupakan bentuk ketertarikan seseorang terhadap orang lain.
Misalnya, seorang non-biner dengan jenis kelamin laki-laki memiliki ketertarikan pada laki-laki. Maka ia akan dikenal sebagai seorang gay.
Namun, ketertarikan seksual dan emosional bisa jadi berbeda pada beberapa orang, seperti pada aseksual dan aromantis.
Orientasi seksual dapat mencakup gay, lesbi, biseksual, panseksual, dan lain sebagainya.