Suara.com - Layanan konsultasi dokter secara online atau telemedicine memudahkan pasien dan dokter untuk berkomunikasi kapan pun dan dari jarak mana pun. Manfaat lain dari penggunaan telemedicine juga ternyata bisa membuat pasien lebih terbuka dengan dokter saat membahas topik sensitif terkait kesehatannya.
Hal itu dirasakan oleh dokter kandungan dr. Helena Sunarja, Sp.OG., yang telah tergabung dalam platform Alodokter sejak 2019. Dengan adanya telemedicine, menurut dokter Helena, pasien lebih nyaman untuk menjawab pertanyaan sensitif daripada saat bertemu tatap mata.
Padahal topik sensitif itu seringkali dapat membantu dokter dalam memberikan diagnosis atau masukan kepada pasien. Namun, dengan fitur anonimitas atau tanpa nama yang ada pada fitur pesan membantu pasien jadi lebih nyaman mengungkapkan keluhannya.
“Saat pasien ada keluhan, mereka sebatas tinggal kirim foto kepada kami, lalu kami analisa dan berikan diagnosis, terus sudah. Karena sama-sama anonim dan tidak tatap muka secara langsung, mereka jadi merasa lebih nyaman,” kata dokter Helena dalam rilis tertulis Alodokter, Senin (22/8/2022).
Baca Juga: Diserahkan Dokter Forensik, Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Diumumkan Hari Ini
Meski begitu, diakuinya bahwa memberikan diagnosis kepada pasien lewat telemedicine memang lebih menantang dibandingkan konsultasi secara tatap mata. Ia menyiasati tantangan itu dengan memaksimalkan dan memilih pertanyaan yang tepat saat lakukan anamnesis pasien.
Baginya, keterbukaan pasien terkait kondisi dan gejala yang dialaminya menjadi kunci bagi dokter dalam menentukan diagnosis penyakit. Sekalipun konsultasi dilakukan secara tatap muka, dokter tetap bisa kesulitan menemukan diagnosis yang tepat jika pasien tidak terbuka dalam menjawab pertanyaan anamnesis.
"Walau ada beberapa faktor penting yang hanya tersedia dalam pemeriksaan secara langsung, telemedicine telah membuka jalur untuk bisa membantu para pasien yang sebelumnya tidak memiliki akses yang mudah kepada layanan kesehatan," ucapnya.