Berat bayi dianggap cukup bisa seberat minimal 2,5 kilogram. Sedangkan detak jantung janin juga tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat. Normalnya, 110 sampai 160 per menit. Apabila detak jantung terlalu cepat atau terlalu lambat busa jadi tanda janin tidak sejahtera, artinya kurang mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang optimal dari ibu.
2. Posisi Janin
Posisi janin dalam rahim juga perlu dipastikan apakah sudah mapan atau belum. Menurut dokter Jeffry, bayi bisa jadi posisinya masih melintang, sungsang, atau sudah di bawah tapi kepalanya belum masuk ke panggul. Hal itu jadi salah satu perkiraan dokter perlu menunggu atau bayi harus dilahirkan segera, entah secara normal maupun sesar.
3. Kadar Air Ketuban
Air ketuban sangat diperlukan janin selama dalam kandungan. Dokter biasanya akan semakin intens memeriksa air keruban terutama saat janin semakin besar. Selain jumlahnya, kondisi air ketuban juga harus diperiksa apakah masih jernih atau sudah keruh.
4. Kondisi Ari-Ari
Ari-ari menjadi penghubung langsung antara ibu dengan janin. Bayi dapat nutrisi dan oksigen dari ibu melalui ari-ari tersebut. Seiring usia kehamilan bertambah, ari-ari akan mengalami pengapuran atau penuaan. Artinya, akan banyak penumpukan kalsium. Kondisi itu normal terutama seiring usia kehamilan masuk trimester ketiga atau di akhir trimester kedua.
Dokter akan memeriksa apakah kondisi ari-ari masih aman atau tidak bila menunggu waktu persalinan.
5. Kondisi Ibu
Baca Juga: Cara Hitung Hari Perkiraan Lahir Janin, Ibu Hamil Wajib Tahu!
Tak kalah penting juga kondisi ibu sendiri. Itu menentukan apakah dokter masih bisa menunggu hingga kontraksi muncul sendiri atau harus segera dilakukan sesar. Kesehatan ibu secara medis, seperti tekanan darah perlu dipastikan normal.