Menkes Ingin Sistem Kesehatan Global Lebih Merata Untuk Lawan Pandemi Bersama

Senin, 22 Agustus 2022 | 11:05 WIB
Menkes Ingin Sistem Kesehatan Global Lebih Merata Untuk Lawan Pandemi Bersama
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam peluncuran platform SatuSehat milik pemerintah di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (26/7/2022). (Dok. Dini/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengungkap ada beberapa hal yang penting disuarakan dalam pertemuan Health Working Group (HWG) ke-3 G20 digelar di Bali selama 3 hari, mulai 22-24 Agustus 2022. Salah satunya adalah sistem kesehatan global yang lebih adil.

Terlebih, kata Menkes, selama pandemi Covid-19, kita seakan melihat kapasitas yang tidak merata untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin, terapi, dan diagnostik di seluruh dunia.

Hal ini, lanjutnya menyebabkan keterlambatan dalam memenuhi permintaan global yang cepat selama keadaan darurat kesehatan. Misalnya kesediaan vaksin dan tindakan medis masih belum merata di berbagai negara.

Tentu, ini menyadarkan betapa riset dan manufaktur farmasi yang merata di seluruh negara menjadi hal penting yang harus menjadi prioritas saat ini. 

Baca Juga: Pandemi Belum Kelar, Cacar Monyet Masih Berlangsung, Muncul Lagi Panyakit Baru Flu Tomat

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6/2022).

"Jadi yang pertama yang ingin kita suarakan di sini adalah prinsip-prinsip equality dalam research dan produksi. Karena pada saat pandemi ini terjadi, kalau kita tidak memiliki kapasitas yang merata di seluruh dunia, pandemi itu tidak akan selesai," pungkas dia dalam jumpa pers Senin (22/8/2022).

Budi meyakini G20 memiliki peran penting dalam mengatasi permasalahan tersebut. Karena itu, ia akan mengangkat tiga isu utama terkait hal ini.

Pertama, berkaitan dengan diplomasi Indonesia dalam mencari dukungan G20 untuk pembentukan jaringan manufaktur dan hub penelitian seluruh negara berpendapatan rendah dan menengah untuk mengatasi kesenjangan kapasitas global.

"Kedua, akan membahas mekanisme apa yang dapat dibuat oleh anggota G20 untuk memfasilitasi pembangunan kapasitas berbagi pengetahuan dan transfer teknologi ke negara berpendapatan rendah dan menengah," katanya.

Ketiga, Indonesia akan menjajaki kerja sama uji klinis multicenter di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, kata Budi.

Baca Juga: Peringatan Hari Anak Nasional 2022 di Madiun

"Sebagai pemimpin kesehatan dari ekonomi terbesar di dunia, adalah tanggung jawab kita bersama untuk sekarang memanfaatkan momen untuk memperluas penelitian dan kapasitas produksi untuk pandemi, kesiapsiagaan, dan respons yang adil secara global," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI