Suara.com - Seorang wanita bernama Tina Darnsteadt menggugat Rumah Sakit Yale New Haven, AS, setelah diduga mengabaikan putranya yang barusia 23 tahun hingga membuat nyawanya tidak tertolong.
Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Tinggi Connecticut, Tina mengatakan putranya, William Miller (23) dilarikan ke rumah sakit setelah menelan bubuk yang mengandung fentanil.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, seorang anggota pemadam kebakaran sempat memberi obat naloxone, yang bisa menghentikan efek opioid sementara waktu kepada William.
Selama di ambulans, William tidak bisa berjalan, berbicara maupun bangun, lapor Insider.
Baca Juga: Gara-Gara Overdosis Vitamin B6, Pria Ini Tidak Mampu Berjalan!
Lalu, William ditempatkan di bagian yang khusus untuk pasien "kondisi mengancam jiwa" di rumah sakit. Tetapi, pihak rumah sakit membuatnya harus menunggu selama tujuh jam tanpa penanganan terlebih dahulu.
Dalam rekaman CCTV, terlihat William sempat pergi ke kamar mandi sendiri, membeli minuman kaleng di mesin minuman, dan menelepon ibunya.
Setelah tujuh jam menunggu, seorang perawat akhirnya datang untuk memeriksanya. Namun, denyut nadi William sudah tidak lagi terasa akibat mengalami serangan jantung .
"(William terkena) serangan jantung untuk periode waktu yang tidak diketahui," tulis Tina dalam tuntutan tersebut.
Dalam jumlah kecil, fentanil diperlukan untuk memberi efek 'mabuk', membuat orang yang mengonsumsinya overdosis.
Baca Juga: Hits Health: Overdosis Vitamin D, Buah yang Bisa Bunuh Sel Kanker
William pun dinyatakan meninggal satu hari setelahnya. Antara pukul 07.15 hingga 01.56 waktu setempat, tidak ada cacatan pemeriksaan yang dilakukan kepada William.
"Sebagai tindak lanjut dari kelalaian Terdakwa Yale, William mengalami kerugian total," tulis Tina dalam gugatannya.