Suara.com - Viral di media sosil istilah non-biner, pasca beredarnya video seorang mahasiwa Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar yang terang-terangan mengaku sebagai gender netral.
Untuk mengenal non-biner, perlu diketahui bahwa ada perbedaan dengan transgender. Dikutip dari WebMD, orang dengan kelainan transgender tidak mengidentifikasi jenis kelamin yang telah ditetapkan sejak lahir. Sedangkan orang non-biner bukan hanya tidak mengidentifikasi jenis kelamin saat lahir, tapi tidak merasa sebagai jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Orang non-biner bisa jadi memiliki preferensi yang mungkin tidak sama terkait lalat kelamin atau penampilan, dibandingkan dengan orang cisgender, atau mengidentifikasi jenis kelamin sesuai sejak lahir.

Misalnya, dua perempuan cisgender berniat untuk berhubungan seks, mereka mungkin berasumsi bahwa stimulasi payudara terasa menyenangkan. Namun, orang non-biner dengan payudara mungkin lebih suka pasangannya tidak menyentuh dadanya karena bisa memicu disforia tubuh.
Sementara itu, disebutkan bahwa ada banyak kesamaan antara seks non-biner dengan transgender. Karena orang non-biner sebenarnya subset dari orang-orang transgender.
Hanya saja perbedaannya yang paling umum bahwa orang non-biner mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki bentuk disforia tertentu daripada orang-orang transgender.
Orang non-biner sering memiliki preferensi khusus dalam hal tindakan seks. Kemungkinan orang non-biner akan memiliki anatomi dan preferensi yang berbeda dari orang lain yang tidak non-biner.
Sehingga, saat berhubungan seks orang non biner perlu dipahami tentang kata ganti yang disukainya, bagian tubuh yang tidak ingin disentuh, atau apakah memiliki preferensi mengenai kata-kata yang digunakan untuk alat kelaminnya, hingga tindakan seks yang didampakan.
Orang transgender dan non-biner juga mungkin mengalami disforia atau kondisi khusus tubuh lainnya yang jarang terjadi pada orang cisgender.
Baca Juga: Apa Itu Non-Biner? Identitas Gender yang Bikin Mahasiswa Unhas Diusir Dosen
Sebelumnya viral video yang beredar di media sosial, seorang mahasiswa memakai almamater dan kaca mata diminta untuk naik ke panggung saat tengah acara kampus. Di atas panggung juga berdiri Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas Muhammad Hasrul dan salah satu dosen perempuan yang sedang memberikan pengarahan.