Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan pasien pertama kasus cacar monyet adalah orang yang baru saja bepergian dari luar negeri. Hasilnya tidak sedikit masyarakat penasaran, riwayat perjalanan negara pasien tersebut.
Menanggapi ini Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril memastikan pasien cacar monyet pertama Indonesia berasal dari satu di antara 89 negara pernah ditemukannya cacar monyet.
"Pasien habis bepergian dari negara yang ada di 89 negara di antara itu, tapi tidak akan menyebutkan nama negaranya," ujar Syahril saat konferensi pers, Sabtu (20/8/2022).
Cacar monyet adalah penyakit akibat infeksi virus monkeypox, yang menyebabkan penderitanya alami ruam akut seperti papula (jerawat menonjol), vesikel atau pustula (jerawat berisi nanah) yang tidak bisa dijelaskan di negara non endemis atau negara selain Afrika.
Baca Juga: Cacar Monyet Masuk Indonesia, Perlukah Vaksinasi Massal? Ini Kata Kemenkes
Sayang Syahril enggan menginformasikan lebih lanjut, riwayat asal negara pasien cacar monyet tersebut.
Seperti diketahui 89 negara itu adalah data yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO terkait dengan jumlah negara yang ditemukan cacar monyet.
Apalagi kata Syahril, pada 23 Juli 2022 cacar monyet dinyatakan sebagai kedaruratan kesehatan global, karena total infeksi sudah mencapai 39.708 orang dengan kematian lebih dari 400 orang.
Sementara itu, pasien pertama cacar monyet di Indonesia berusia 27 tahun berasal dari Jakarta, setelah dikonfirmasi melalui tes PCR pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Pada 14 Agustus 2022 pasien tersebut alami gejala demam, mengalami pembengkakan kelenjar di leher, dan mengalami ruam di tangan, kaki, leher, wajah dan di area genital.
Baca Juga: Mana Lebih Parah, Cacar Monyet atau Covid? Begini Keterangan Kemenkes
"Saat ini keadaan pasien baik-baik saja, dalam istilah Covid-19 gejala ringan, pasien tidak perlu dirawat cukup isoman di rumah," tutup Syahril.