Suara.com - Kedokteran gigi di Indonesia mengalami potensi pertumbuhan yang pesat. Menurut data Konsil Kedokteran Indonesia per 2 Agustus 2022, tercatat ada sekitar 38 ribu dokter gigi yang terdiri dari 34.222 dokter gigi umum dan 4.601 dokter gigi spesialis yang terdaftar.
Sejalan dengan pertumbuhan jumlah dokter gigi yang pesat, perlu untuk meningkatkan kualitas keilmuan, pengetahuan dan keterampilan dari para dokter gigi dalam memberikan layanan Kesehatan gigi dan mulut secara professional.
Situasi itu yang kemudian membuat International College of Dentists (ICD) XV Region 38 (Indonesia) bekerja sama dengan PDGI Jakarta Barat dan ASA Exhibitions (PT Nusaraya Asa Pameran) menyelenggarakan INTER’DENTAL INDONESIA 2022 (Indonesia Dental Expo.
“Dengan pertumbuhan industri yang pesat, tentunya kita perlu meningkatkan kualitas keilmuan dan keterampilan kedokteran gigi secara profesional. Kedokteran gigi akan selalu berkembang disertai penemuan baru, teknik, dan teknologi terkini untuk memudahkan pelayanan demi memberikan kenyamanan pada pasien. Untuk itu PB-PDGI menyambut baik kegiatan ini,” jelas drg. Tari Tritarayati, SH. MHKes, selaku Sekretaris Jenderal PB-PDGI.
Baca Juga: Merasa Punya Gangguan Mental? Ini 4 Tips untuk Menghindari Diagnosis Sendiri yang Berbahaya
Penyelenggaraan INTER’DENTAL INDONESIA 2022, lanjut Tari, sejalan dengan upaya pemerintah dalam memajukan industri kedokteran gigi di Indonesia. Selain kehadiran pembicara internasional yang akan memberikan informasi terbarukan sebagai rujukan bagi pengembangan dan peningkatan daya saing industri, produsen alat kesehatan gigi dan mulut dalam negeri juga mendapat kesempatan untuk memperluas cakupan bisnisnya, membuka peluang kerja sama dan investasi.
Kolaborasi antara pameran dan seminar ilmiah kedokteran gigi ini juga menjadi pusat bertemu bagi dokter gigi, tenaga medis, perusahaan / supplier dental, pemerintah dan asosiasi ini dapat membangun sinergi dalam memajukan industri kedokteran gigi Indonesia dan pada akhirnya menjadi akselerator untuk pertumbuhan ekonomi bagi pelaku industri kedokteran gigi tanah air yang terdampak Pandemi COVID-19.