Bukan Hanya Faktor Penuaan, Produksi Kolagen Juga Bisa Berkurang Akibat Polusi Udara

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 08:19 WIB
Bukan Hanya Faktor Penuaan, Produksi Kolagen Juga Bisa Berkurang Akibat Polusi Udara
Ilustrasi terpapar polusi udara. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kolagen diyakini berperan besar dalam membuat kulit tetap kenyal, lembap, dan sehat, yang menjadi indikator kulit awet muda. Seiring bertambahnya usia, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit kolagen, sehingga menyebabkan kulit menua dan muncullah keriput.

Namun ternyata, penurunan produksi kolagen ini tak sepenuhnya disebabkan oleh faktor usia. Dokter spesialis gizi dr. Yohan Samudra, Sp.GK menyebut bahwa terpapar polusi udara juga dapat menurunkan produksi kolagen dalam tubuh seseorang.

Tak hanya itu, kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, kebiasaan begadang, serta terpapar sinar matahari berlebihan juga menjadi penyebab menurunnya kolagen dalam tubuh.

"Banyak paparan UVA, kolagen bisa turun, bisa timbul flek-flek, tingkatkan risiko kanker kulit," kata Yohan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/8/2022), seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Hati-hati, Ini Lho Dampak Buruk Kebiasaan Mencabut Uban Rambut!

Itu sebabnya, dr. Yohan menyarankan agar orang-orang menghindari terpapar sinar matahari terlalu lama, terpapar polusi udara seperti dari asap kendaraan, stres berlebihan, begadang, dan konsumsi makanan tak sehat.

Menurut dr. Yohan, kolagen sendiri merupakan protein struktural utama dalam jaringan ikat dan komponen matriks jaringan ekstraseluler yang ada dalam pembentukan fibroblas, keratinosit, melanosit, dan sel khusus sistem kekebalan kulit di tubuh manusia.

Aksi ganda kolagen pada kulit yakni menyediakan komponen building blocks untuk kulit (dan elastin), serta mengikat reseptor di fibroblas yang terletak lapisan dermal untuk merangsang sintesis kolagen serta asam hialuronat.

Namun, kemampuan tubuh manusia memproduksi kolagen menurun dratis seiring usia dan beberapa faktor eksternal dari gaya hidup, seperti merokok, kurang tidur, kurang gizi, paparan sinar matahari, dan lainnya.

Berkurangnya kuantitas dan kualitas elastin dan kolagen pada daerah dermis membuat kekenyalan kulit menurun sehingga tampak kosong atau bertambahnya kerutan, hilangnya elastisitas, dan perubahan warna kulit.

Baca Juga: Pentingnya Menggunakan Tabir Surya sebelum Berakivitas Sehari-hari, Demi Cegah Penuaan

Menurut dr. Yohan, meski penuaan tak bisa dihindari, tapi orang dapat menjalani gaya hidup sehat untuk memperlambat penurunan produksi kolagen di dalam tubunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI