"Saya tidur sepanjang waktu dan saya sangat lemah sehingga saya tidak bisa benar-benar berdiri. Pacar saya harus menggendong saya naik turun tangga karena terlalu sulit untuk saya lakukan," sambungnya.
Akhirnya, ia kembali dirawat di rumah sakit. Burnard menjalani terapi oral yang ditargetkan dan sesekali menggunakan ventilator.
"Akhirnya seiring waktu, saya belajar untuk memahami bahwa saya akan hidup dengan kanker yang tidak dapat disembuhkan," lanjutnya.
Dia memulai pengobatan baru yang disebut crizotinib pada bulan Juni lalu dan kemoterapi IV akan menjadi perawatan berikutnya.
Pengobatan yang ia jalani memberinya tambahan angka harapan hidup.
"Saya hanya bisa berharap bahwa ini memberi saya lebih banyak waktu daripada dua pengobatan sebelumnya. Yang saya inginkan adalah menstabilkan kanker saya dan menjalani hidup sebaik mungkin," imbuhnya.
Ia pun meminta orang-orang untuk waspada terhadap gejala-gejala yang terjadi terus-menerus, seperti batuk atau sesak napas yang tak kunjung sembuh.