Suara.com - Penyakit cacar monyet masih menjadi ancaman kesehatan yang perlu diwaspadai. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut cacar monyet perlu ditangani dengan tepat agar tidak menjadi pandemi berikutnya.
Simak 5 fakta terbaru seputar penyakit ini, yang dirangkum Suara.com.
1. Tidak Hanya Ditularkan Lewat Seks
Seorang wanita asal Georgia, bernama Camille Seaton (20), mencoba meluruskan informasi salah tentang cacar monyet yang beredar di masyarakat.
Baca Juga: Simak Perbedaan Ciri Ruam Cacar Monyet dengan Ruam Lainnya di Sini!
Dalam unggahannya di TikTok, Seaton mengungkap dirinya tidak tertular virus monkeypox dari berhubungan seks, seperti yang yang diyakini banyak orang.
2. Anjing Terinfeksi Cacar Monyet
TANTRUM - Seekor anjing peliharaan jenis greyhound Italia yang dimiliki pasangan gay positif cacar monyet yang memiliki nama baru clade virus.
Ini merupakan kasus pertama manusia menularkan virus monkeypox ke hewan peliharaan. Pasangan gay tersebut diyakini sudah terinfeksi cacar monyet sebelumnya.
Baca Juga: Bedanya Gejala Penyakit yang Mirip Monkeypox alias Clade Virus
3. WHO Ganti Nama Cacar Monyet
Nama wabah penyakit cacar monyet atau monkeypox kini diganti menjadi Clade. Hal ini dilakukan World Health Organization (WHO) demi mencegah stigmatisasi.
WHO mengumumkan keputusan ini berdasarkan kesepakatan para ahli, penamaan variasi Clade kemudian disesuaikan dengan daerah asal temuannya.
4. Cara Terbaik Terhindar dari Cacar Monyet
Kasus cacar monyet di seluruh dunia hingga kini masih terus bertambah. Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan sempat menetapkannya sebagai darurat kesehatan global.
Meski demikian hingga kini kasus cacar monyet belum dilaporkan di Indonesia. Namun, penting untuk bisa mencegah agar tidak tertular.
5. Vaksin Cacar Monyet, Siapa yang Boleh Mendapatkannya?
Amerika Serikat saat ini menggunakan vaksin cacar Jynneos untuk terlindung dari virus monkeypox, penyebab infeksi cacar monyet.
Meski belum diketahui jenis perlindungan apa yang diberikan vaksin Jynneos, namun pemerintah mengandalkan studi dari tahun 1980-an yang menunjukkan vaksin 85 persen efektif mencegah infeksi monkeypox.