Kim Jong Un Sebut Korea Utara Menang Lawan Covid-19, Cabut Kewajiban Pakai Masker

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 15 Agustus 2022 | 22:02 WIB
Kim Jong Un Sebut Korea Utara Menang Lawan Covid-19, Cabut Kewajiban Pakai Masker
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (tengah) saat meninjau lokasi pembangunan 10.000 kompleks perumahan di Pyongyang, Korea Utara, Rabu (16/3/2022). [Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Korea Utara kini tidak lagi wajin memakai masker saat beraktivitas, setelah mandat masker dicabut.

Pencabutan mandat juga dibarengi dengan dihapusnya aturan pembatasan sosial, setelah pemimpin tertinggi Kim Jong Un mengatakan negaranya berhasil menang melawan Covid-19.

Kim pada Rabu (10/8) memimpin rapat soal COVID dan memerintahkan agar aturan-aturan maksimum menyangkut penanganan wabah itu dicabut, setelah mulai diberlakukan pada Mei.

Kim menambahkan bahwa Korut harus menjaga "penghalang anti epidemi dengan kuat."

Baca Juga: Aksi Copot Masker Anggota Paspampres, Gibran: Saya Sudah Berbaik Hati, CCTV Tak Dilihatkan ke Masyarakat

Berdasarkan peralihan ke sistem "normal" dari "tingkat tertinggi", Korea Utara mencabut kewajiban mengenakan masker, kata kantor berita negara, KCNA.

KCNA juga melaporkan bahwa aturan-aturan lainnya, seperti pembatasan waktu pelayanan bisnis dan fasilitas publik di semua daerah, kecuali di daerah-daerah perbatasan, juga ditiadakan.

Korut menyarankan orang-orang yang mengalami gejala pernapasan agar tetap menggunakan masker.

Masyarakat juga diminta untuk tetap waspada jika ada "hal-hal tak biasa", yang disebut Pyongyang sebagai penyebab infeksi.

Korut menuding "hal-hal asing" dekat perbatasan dengan Korea Selatan sebagai penyebab wabah COVID.

Baca Juga: Hits Kesehatan: Dipeluk Hingga Rusuk Patah, Penyebab Jantung Bengkak Seperti Roy Kiyoshi

Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menyatakan tekad untuk melakukan "pembalasan maut" bagi pihak penyebab wabah.

Kalangan warga Korut yang membelot dan menjadi aktivis di Korsel telah selama berpuluh-puluh tahun melanjutkan kebiasaan menerbangkan balon-balon berisi brosur anti Pyongyang ke Korut.

Kadang-kadang, balon juga diisi dengan makanan, obat-obatan, uang, serta barang-barang lainnya.

Korut tidak pernah menyatakan berapa orang yang terkena COVID, tampaknya karena keterbatasan kemampuan untuk menggelar pengujian secara luas.

Negara itu hanya melaporkan jumlah harian pasien yang mengalami demam.

Jumlah itu pernah meningkat hingga 4,77 juta dan negara itu sejak akhir Juli tidak lagi mencatatkan kasus-kasus baru. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI