Apakah Pengutil Sama dengan Kleptomania?

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 15 Agustus 2022 | 19:32 WIB
Apakah Pengutil Sama dengan Kleptomania?
Ilustrasi Kleptomania - Tangkapan layar video pegawai Alfamart meminta maaf kepada konsumen yang mencuri cokelat. (Foto: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa orang masih bertanya-tanya apakah pengutil sama dengan Kleptomania. Bahkan beberapa orang masih ada yang keliru menyebut kleptomania sebagai pengutil.

Perlu diketahui bahwa pengutil berbeda dengan Kleptomania. Lantas apa perbedaan dari kedua istilah tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Dihimpun dari berbagai sumber, kleptomania merupakan gangguan kesehatan mental yang membuat pengidapnya terus menerus memiliki keinginan untuk mencuri.

Mencuri sendiri adalah salah satu bentuk kriminal yang secara umum dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Kedua istilah tersebut pun memiliki pengertian yang berbeda.

Baca Juga: Diduga Idap Kleptomania, dari Ibu Pencuri Coklat Alfamart hingga Presiden

Kleptomania sendiri merupakan penyakit, tetapi keberadaannya masih sangat jarang,

Namun, pada saat seseorang menderita gangguan tersebut, penderita maupun orang-orang di lingkungan sekitarnya bisa terluka secara emosional.

Membahas mengenai Kleptomania, Kleptomania membuat penderitanya tidak bisa mengontrol diri untuk melakukan pencurian atau mengambil barang milik orang lain. Tidak hanya barang-barang bernilai, pengidap Kleptomania biasanya juga mencuri barang-barang yang tidak bernilai yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Kleptomania tersebut merupakan gangguan kontrol impuls. Dimana gangguan tersebut ditandai dengan masalah pengendalian emosi dan perilaku. 

Para penderita Kleptomania ini biasanya merahasiakan tentang kesehatan mental yang diidapnya. 

Baca Juga: Alfamart Benarkan Karyawannya Diancam UU ITE, Hotman Paris: Lawan!

Para pengidap Kleptomania biasanya mengalami dilema, karena takut tidak bisa mendapatkan perawatan kesehatan mental, dan takut dilaporkan ke pihak berwajib karena pencurian yang ia lakukan.

Para pengidap Kleptomania ingin terus mencuri karena mengalami penumpukan tensi sebelum mengambil barang orang lain. Untuk melepaskan ketegangan atau tensi tinggi, para penderita Kleptomania kemudian melakukan pencurian untuk merasa lebih puas, lega, hingga perasaan senang.

Meskipun demikian, para penderita Kleptomania juga umumnya setelah mencuri merasa menyesal dan menyalahkan diri sendiri.

Apa sajakah gejala atau tanda-tanda dari gangguan kesehatan mental Kleptomania tersebut?

  1. Sulit menghindari keinginan untuk mencuri atau mengambil barang
  2. Kerap merasa tertantang, merasa gelisah, hingga muncul gairah besar untuk mengambil barang orang lain
  3. Ada perasaan puas, lega, bahkan senang saat mencuri
  4. Timbul rasa bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, takut tertangkap hingga malu setelah mencuri
  5. Merasa didesak untuk melakukan kembali pencurian

Jadi, bisa dilihat bahwa meskipun memiliki keinginan untuk mencuri, ciri-ciri Kleptomania berbeda dengan pengutil pada umumnya. Para penderita Kleptomania tidak mencuri untuk mencari keuntungan pribadi, balas dendam, atau membenci sesuatu.

Para penderita Kleptomania mencuri karena ada dorongan kuat dalam dirinya yang sulit untuk dikendalikan. 

Perbedaan yang lebih terlihat antara pengutil dan Kleptomania adalah secara umum para penderita Kleptomania mencuri secara spontan atau tanpa perencanaan matang. Para penderita Kleptomania juga mencuri secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI