Suara.com - Banyak artis mengalami baby blues setelah melahirkan, seperti Nikita Willy, Aurel Hermansyah, dan Lesti Kejora. Terbaru, YouTuber Ria Ricis mengaku mengalaminya.
Banyak orang menganggap baby blues sebagai depresi setelah melahirkan. Namun, sebenarnya kedua kondisi tersebut berbeda.
Dilansir WebMD, berikut perbedaan baby blues dan depresi pascapersalinan:
Baby blues
Baca Juga: Ria Ricis Sempat Baby Blues Karena Dapat Komentar Nyinyir Pasca Melahirkan
- Suasana hati berubah dengan cepat, dari senang menjadi sedih. Satu menit, sang ibu bangga sebagai ibu baru, tetapi pada menit berikutnya bisa menangis karena merasa tidak mampu mengerjakan tugas.
- Tidak ingin makan atau mengurus diri sendiri karena kelelahan.
- Merasa mudah tersinggung, kewalahan, dan cemas.
- Merasa putus asa, sedih, tidak berharga, atau sendirian sepanjang waktu, dan sering menangis.
- Tidak merasa melakukan pekerjaan dengan baik sebagai ibu baru.
- Tidak memiliki keterikatan dengan sang anak.
- Tidak makan, tidur, atau merawat bayi karena keputusasaan.
- Mengalami kecemasan dan serangan panik.
Jika memiliki gejala depresi pascapersalinan atau jika baby blues tidak mereda setelah 2 minggu, segera hubungi dokter. Jangan sampai menunggu pemeriksaan 6 minggu.
Dokter kemungkinkan meresepkan brexanolone (Zulresso), versi sintetis baru dari hormon allopregnanolone, yang telah terbukti efektif dalam meredakan gejala depresi pascapersalinan.