Suara.com - Berdasarkan hasil sero survey ketiga, kekebalan komunitas atau herd immunity masyarakat Indonesia meningkat mencapai 98,5 persen.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan hasil sero survey ini mencerminkan herd immunity meningkat berkat vaksinasi dan infeksi Covid-19 sebelumnya yang dialami masyarakat Indonesia.
Apalagi studi di 100 kabupaten atau kota terpilih yang tersebar di seluruh Indonesia ini, menunjukan semakin lengkap dosis vaksin yang diterima maka semakin tinggi kadar antibodi atau kekebalan yang dimiliki seseorang terhadap Covid-19.
“Namun nyatanya secara data cakupan vaksinasi booster belum meningkat signifikan dibanding laju vaksinasi dosis pertama dan kedua terhitung dari suntikan pertama dosis pertama secara nasional,” ujar Prof. Wiku melalui keterangan yang diterima suara.com, Jumat (12/8/2022).
Padahal, kata Wiku, untuk membentuk dan mempertahankan kadar antibodi efektif mencegah infeksi, pemberian dosis vaksin lanjutan harus tepat waktu, khususnya booster yaitu 6 bulan pasca penyuntikan dosis kedua.
Di satu sisi populasi yang tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan akan makin terancam keselamatannya.
Hal ini justru semakin menguatkan urgensi untuk terus menerus meningkatkan cakupan vaksinasi bahkan seharusnya sampai ke titik optimal yaitu cakupan booster setinggi-tingginya.
Sementara itu, data peningkatan herd immunity ini didapatkan dengan cara para peneliti membandingkan antibodi 20.501 responden Serologi Survey Nasional pertama yang dilakukan pada Desember 2021
Lalu di Juli 2022, responden yang sama kembali diambil darahnya untuk dilihat kadar antibodi Covid-19.
Baca Juga: Kabar Baik, Antibodi Covid-19 Masyarakat Indonesia Bertambah 4 Kali Lipat Dari Tahun Sebelumnya
Setelah dibandingkan ada peningkatan 4 kali lipat antibodi penduduk Indonesia di Juli 2022, dibanding Desember 2021.