Meleng saat Ganti Popok Anak, Bayi 6 Bulan Ini Alami Retak Tulang Tengkorak!

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 16:32 WIB
Meleng saat Ganti Popok Anak, Bayi 6 Bulan Ini Alami Retak Tulang Tengkorak!
Ilustrasi bayi (unsplash.com/Kelly Sikkema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu memperingatkan orangtua lainnya, setelah bayinya mengalami retak tulang tengkorak saat ia mengganti popok anaknya.

Ibu itu terkejut ketika hasil pemindaian kepala anaknya memperlihatkan adanya retak tulang tengkorak, yang mana itu terjadi setelah ia mengganti popok anaknya.

Peristiwa ini bermula ketika sang ibu hendak mengganti popok anaknya yang masih 6 bulan dengan posisi tisu ada di balik badannya. Sesaat ketika ia berbalik badan untuk mengambil tisu, anaknya tiba-tiba berguling dengan cepat.

Anaknya yang masih belum kuat, berguling cepat hingga terbentur meja dan jatuh ke lantai marmer. Karena itulah, kepala anaknya terbentur lantai hingga mengalami retak tulang tengkorak.

Baca Juga: Mungkinkah Virus Cacar Monyet Menular Lewat Pakaian? Ini Faktanya!

Secara medis, bayi memang sudah bisa berguling sejak usia 3hingga 4 bulan dan mulai lihat bergulis pada usia 7 bulan.

Ilustrasi bayi (Pexels/Rene Amussen)
Ilustrasi bayi (Pexels/Rene Amussen)

Karena peristiwa itu, NHS menyarankan orangtua untuk mengganti popok bayi di atas matras untuk mencegah bayi terjatuh ke lantai.

"Jika Anda memang harus mengganti popok bayi di tempat tidur atau meja khusus untuk mengganti popok, awasi bayi Anda setiap saat," jelas NHS dikutip dari The Sun.

Karena, bayi yang terjatuh dari ketinggian yang lebih dari 2 kali tinggi badannya pasti akan mengalami cedera dan butuh perhatian medis.

“Jatuh dari ketinggian dua kali lipat tinggi anak menempatkan mereka pada risiko cedera kepala sedang hingga parah," jelasnya.

Baca Juga: Kenali Cara Kerja Vaksin yang Digunakan untuk Cacar Monyet, Dinilai 85% Efektif

Pada kasus bayi 6 bulan ini, dokter hanya menemukan fraktur 5 cm di tulang tengkoraknya. Untungnya, tidak ada pendarahan atau kerusakan otak yang jelas.

Meskipun anak mungkin terlihat baik-baik setelah terjauh dari ketinggian, Anda perlu tahu bahwa gejala tulang retak atau cedera memang tidak langsung muncul.

Jadi, lebih baik perhatikan kondisi anak setelah terjatuh dan waspadai setiap gejala yang muncul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI