Suara.com - Kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Tetapi, penyakit ini seharusnya bisa dicegah dengan menghindari beberapa pemicunya.
Sejauh ini, banyak orang memahami makan terlalu banyak daging merah dan daging olahan bisa memicu kanker. Tapi, ada satu pemicu kanker yang mungkin belum diketahui banyak orang.
Salah satu faktor pemicu kanker adalah minuman teh herbal yerba mate yang biasanya dikonsumsi untuk membantu menurunkan berat badan.
Yerba mate tidak akan menimbulkan risiko bagi orang dewasa sehat yang mengonsumsinya sesekali.
Baca Juga: Dokter Boyke Blak-blakan Soal Efektivitas Kondom Cegah Penularan Cacar Monyet
Tapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum teh herbal yerba mate dalam jumlah besar dalam waktu lama mungkin berisiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Menurut badan kesehatan, minum yerba mate yang sangat panas berkaitan dengan risiko kanker yang lebih tinggi daripada minum yerba mate pada suhu yang lebih dingin.
Sebuah ulasan yang diterbitkan di BMJ mengutip penelitian yang menemukan bahwa minum teh herbal ini dalam kondisi panas berkaitan dengan peningkatan risiko kanker kerongkongan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Association for Cancer Research, didasarkan pada dua studi kasus: studi Uruguay 1988 hingga 2005 dan studi multinasional 1986 hingga 1992 di Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay, termasuk 1.400 kasus dan 3.229 kontrol.
Para peneliti menemukan intensitas minum yerba mate tidak mempengaruhi risiko kanker. Namun, minum teh herbal yerba mate dalam suhu yang lebih tinggi memang memicu kanker tersebut.
Baca Juga: Ashton Kutcher Menjadi Lumpuh, Buta dan Tuli Karena Terjangkit Autoimun Langka, Vaskulitis
"Temuan ini meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai konsekuensi minum teh herbal yerba mate dalam suhu yang sangat panas," kata para peneliti dikutip dari Express.
Menurut Mayo Clinic, teh herbal yerba mate bisa memicu kanker karena mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang diketahui menyebabkan kanker.