Mike Tyson Pernah Makan Magic Mushroom untuk Tanding, Adakah Manfaatnya?

Kamis, 11 Agustus 2022 | 16:50 WIB
Mike Tyson Pernah Makan Magic Mushroom untuk Tanding, Adakah Manfaatnya?
Petinju Mike Tyson (kiri) seusai laga kontra Roy Jones Jr di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (29/11/2020). [Joe Scarnici / Getty Images North America / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mike Tyson mengaku telah mengonsumsi magic mushroom dalam pertarungan eksibisi comeback-nya melawan Roy Jones Jr pada November 2020 lalu.

Mike Tyson mengaku tidak akan bisa melawan Roy Jones jika tidak mengonsumsi magic mushroom. Karena itulah, ia tidak merasakan sakit ketika terkena pukulan selama 8 ronde.

Magic mushroom adalah jamur liar yang mengandung psilocybin, senyawa psikoaktif dan halusinogen alami.

Dilansir dari Very Well Health, konsumsi magic mushroom bisa menyebabkan efek samping mual,menguap, merasa santai atau mengantuk, pengalaman introspeksi, gugup, paranoia, panik, halusinasi dan psikosis.

Baca Juga: Dokter Boyke Blak-blakan Soal Efektivitas Kondom Cegah Penularan Cacar Monyet

Meskipun konsumsi magic mushroom memiliki sejumlah efek samping, magic mushroom juga bisa memberikan beberapa manfaat.

Profil Mike Tyson. (Instagram/miketyson)
Profil Mike Tyson. (Instagram/miketyson)

1. Penggunaan medis

Pada tahun 2018, para peneliti dari Universitas Johns Hopkins merekomendasikan klasifikasi ulang psilocybin dari kelas I ke kelas IV untuk penggunaan medis.

Para peneliti di Johns Hopkins menemukan bahwa psilocybin adalah pengobatan yang efektif untuk depresi dan kecanduan nikotin, alkohol, serta gangguan penggunaan zat lainnya.

Pusat Penelitian Psikedelik dan Kesadaran di Johns Hopkins juga meneliti bagaimana psikedelik memengaruhi berbagai kondisi seperti, penyakit Alzheimer, anoreksia nervoza, kecanduan opioid, gangguan stres pascatrauma dan sindrom penyakit Lyme pasca perawatan

Baca Juga: Apa Itu Virus Langya? Ketahui Gejalanya Mulai dari Demam hingga Nyeri Otot

2. Microdosing

Dosis kecil psilocybin mampu meredakan sakit kepala cluster sambil menghindari efek psikoaktif obat tersebut.. Jenis praktik ini sering disebut sebagai microdosing atau mengonsumsi obat dalam jumlah yang sangat sedikit untuk menguji manfaatnya sambil meminimalkan efek samping yang tidak diinginkan.

Tapi, para peneliti menyarankan untuk tidak mengonsumsi psilocybin sendiri tanpa pengawasan dokter. Karena, Anda mungkin akan lebih sulit mengelola kecemasan saat berada di bawah pengaruh.

Selain itu, orang dengan kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya lebih mungkin mengalami efek samping dari psilocybin.

3. Psikoterapi berbantuan psikedelik

Psilocybin adalah salah satu yang dianggap sebagai terapi psikedelik untuk kecanduan dan kecemasan yang terkait dengan penyakit terminal.

Satu studi skala kecil yang melibatkan subjek dengan depresi yang resistan terhadap pengobatan menemukan bahwa skor neurotisisme mereka menurun dan skor ekstraversi, keterbukaan, dan kesadaran meningkat. setelah terapi psilocybin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI