Suara.com - Seorang anak bernama Arielle (17 bulan) asal Canberra, Australia, menderita gejala tak biasa pada dua minggu sebelum didiagnosis kanker darah.
Menurut kedua orangtuanya, Maddison (40), dan Jared Lamperd (41), putrinya mengalami konjungtivitis (mata merah akibat peradangan) dan pembengkakan wajah.
"Matanya bengkak. Kami berpikir, 'Apa yang terjadi dengan wajahnya?', tapi dia tampak bahagia, dia makan, semuanya normal selain itu," kata Maddison, dikutip dari New York Post.
Ketika diperiksa, dokter menduga balita tersebut terinfeksi virus yang biasanya menulari anak-anak. Hingga akhirnya dokter mendiagnosisnya dengan leukemia.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Omicron BA.5 Sebabkan Gejala Baru yang Menyerang di Malam Hari
"Saya berkata, 'Wajahnya masih bengkak dan itu semakin parah'... Kami tidak pernah membayangkan memiliki anak menderita kanker karena kami tidak memiliki (riawayat) kanker dalam keluarga," sambungnya.
Arielle pun diterbangkan menggunakan pesawat darurat ke Rumah Sakit Anak Royal di Sydney, tempatnya perlu dirawat selama 12 bulan.
Ternyata kondisi itu membuat Arielle takut pada orang-orang yang memakai masker.
"Setiap kali dia melihat seseorang yang ia tidak kenal masuk ke ruangan memakai masker, dia mulai berteriak dan emnangis karena takut mereka akan menyakitinya," lanjutnya lagi.
Maddison merasa kondisi itu sangat sulit bagi orangtua karena mereka tidak bisa memberi tahu apa yang terjadi dan putrinya ketakutan.
"Benar-bear ketakutan sepanjang waktu," imbuhnya.
Leukemia merupakan kanker darah dan sumsum tulang yang menghasilkan sejumlah sel darah putih secara abnormal.
Kanker ini dapat menyebabkan berbagai macam gejala seperti memar, pendarahan, kelelahan, demam, sariawan, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Kini, keluarga mencoba membantunya dengan membuka donasi untuk perawatan Arielle di GoFundMe.