Suara.com - Resep masakan pencegah stunting dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi berita terpopuler hari ini, Selasa (9/8/2022).
Ada juga cara mengurangi risiko infeksi toksoplasma dari kucing hingga gejala baru infeksi cacar monyet.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini.
1. Dear Emak-emak Catat Nih! Resep Masakan Pencegah Stunting dari Megawati Sukarnoputri
Baca Juga: 4 Alasan Kucing Menyukai Kardus yang Belum Banyak Diketahui
Mantan Presiden Indonesia, Megawati Sukarnoputri memberikan resep MPASI atau Makanan Pendamping AS, yang bisa mencegah stunting yang masih jadi momok di Tanah Air.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita atau bayi di bawah 5 tahun, akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
2. Cara Mengurangi Risiko Terinfeksi Toksoplasma Bagi yang Memelihara Kucing di Rumah
Memelihara kucing kerap dianggap menjadi ancaman bagi pasangan yang berencana untuk memiliki buah hati. Banyak orang percaya, kucing bisa menyebarkan penyakit toksoplasma yang berbahaya bagi kandungan.
Baca Juga: Kisah Persahabatan di Luar Nalar antara Tikus, Kucing, dan Anjing
Toksoplasma sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii, yang umum pada kotoran kucing dan makanan yang terkontaminasi.
3. Studi Ungkap Dua Gejala Baru Cacar Monyet, Cek Sekarang!
Penyakit cacar monyet kini telah terdeteksi di lebih dari 80 negara, terhitung lebih dari 17.000 kasus di seluruh dunia. Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus itu sebagai darurat kesehatan global, memperingatkan orang-orang agar tidak lalai dan berpuas diri.
Meski profesional kesehatan dan ilmuwan masih mencari jawaban mengenai bagaimana virus monkeypox menyebar dan apakah itu penyakit menular seksual, sekelompok peneliti telah menemukan dua gejala lain dari monkeypox yang sebelumnya tidak diketahui sebagai ciri khas penyakit tersebut.
4. Anak Sudah Imunisasi MMR, Haruskah Kembali Divaksin MR Pada Program BIAN?
Kementerian Kesehatan memasukkan vaksin campak dan rubela atau MR dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk usia 9 hingga 15 tahun, sesuai dengan domisilinya.
Pemberian vaksin MR tersebut masuk dalam imunisasi tambahan tanpa melihat status vaksinasi sebelumnya. Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K)., menjelaskan, walaupun sebelumnya bayi di atas 9 bulan sudah mendapatkan imunisasi MMR, tetap perlu mendapatkan imunisasi tambahan vaksin MR.
5. 5 Cara Mengatasi Susah Tidur di Malam Hari
Lelah yang Anda alami di malam hari setelah seharian beraktivitas, akan mendorong keinginan tubuh untuk segera tidur dan beristirahat. Tapi faktanya, tidak semua orang bisa tidur dengan mudah di malam hari. Tak sedikit di antara mereka yang susah tidur di malam hari, bahkan meski tubuh terasa lelah.
Ahli tidur Michelle Drerup, PsyD, DBSM mengatakan bahwa normalnya, seseorang mungkin tertidur dalam 10 hingga 20 menit setelah berbaring santai di tempat tidur. Tapi, waktu ini dapat bervariasi. Ada pula orang yang membutuhkan waktu 45 menit untuk tertidur, dan itu masih dibilang normal.