Suara.com - Sebuah penelitian Jepang pada tahun 2016 menemukan sesuatu yang menarik mengenai orang-orang yang tidak tertawa dan kaitannya dengan kadar kolesterol mereka.
Setelah mempelajari kesehatan lebih dari 20.000 orang, peneliti menemukan orang yang jarang tertawa lebih mungkin menderita penyakit jantung.
Bahkan setelah mempertimbangkan faktor risiko depresi, BMI, hipertensi, dan lainnya, orang yang jarang tertawa ini 20 persen lebih berisiko menderita penyakit jantung.
Sayangnya, studi di Jepang ini tidak berusaha menjelaskan alasan tertawa berkaitan dengan rendahnya risiko menderita penyakit jantung.
Tapi, tertawa memang memiliki banyak manfaat kesehatan luar biasa yang bisa membantu mencegah penyakit jantung. Pertama, tertawa memiliki efek yang sama dengan latihan kardio.
"Itu membuat jantung Anda terpompa dan membakar jumlah kalori yang sama seperti berjalan. Belum lagi, menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL," kata The Heart Foundation dikutip dari Express.
![Ilustrasi penyakit jantung. [Envato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/14/65512-ilustrasi-serangan-jantung-envato.jpg)
Satu studi dengan penderita diabetes yang memiliki kolesterol tinggi melihat efek positif ini saat mereka menguji peserta yang tertawa selama 30 menit per hari selama setahun.
Pada akhir tahun, para peserta mengalami peningkatan kadar kolesterol HDL 'baik' sebesar 26 persen. Tertawa juga mengurangi tingkat stres, membuka pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Sebuah studi oleh University of Maryland Medical Center menemukan bahwa pembuluh darah Anda melepaskan nitrat dioksida saat tertawa, yang bertanggung jawab atas efek pelebaran ini.
Baca Juga: Pemkab Karawang Imbau Masyarakat Waspadai Penyebaran Virus Cacar Monyet
Oksida nitrat juga terhubung untuk menurunkan peradangan dan mengurangi pembentukan plak di arteri Anda (penumpukan kolesterol dan bahan lain di arteri Anda yang dapat menghentikan darah).