Suara.com - Ibu hamil identik dengan masalah kaki bengkak, terutama ketika sudah memasuki trimester tiga. Dan faktanya, memang 80% ibu hamil mengalami masalah kaki bengkak, yang ditandai dengan ukuran kaki yang membesar mulai dari tungkai, pergelangan kaki, hingga jari-jari kaki.
Masalah kaki bengkak ini tentu saja membuat para ibu hamil merasa tidak nyaman. Lalu, adakah cara mengatasinya? Coba atasi dengan 4 jenis asupan ini, seperti dilansir dari Healthline.
1. Herbal gurih untuk kurangi asupan natrium
Salah satu cara untuk mengurangi pembengkakan selama kehamilan adalah dengan membatasi asupan natrium (garam), karena dapat membuat tubuh Anda menahan cairan ekstra.
Untuk menyiasati berkurangnya rasa gurih karena ketiadaan garam, coba gunakan bumbu gurih seperti rosemary, thyme, dan oregano untuk menambahkan rasa pada makanan Anda.
Baca Juga: Bukan Cacar Monyet, Beberapa Warga Cianjur Ternyata Terjangkit Virus Ini
2. Tingkatkan asupan kalium
Tidak mendapatkan asupan kalium yang cukup juga dapat memperburuk pembengkakan, lho. Ini karena kalium membantu tubuh Anda menyeimbangkan jumlah cairan yang ditahannya.
Beberapa makanan yang secara alami mengandung tinggi kalium, di antaranya kentang dengan kulitnya, pisang, bayam, kacang polong, delima, jeruk, wortel, markisa, yogurt, dan salmon.
3. Perbanyak minum air
Kedengarannya aneh untuk minum lebih banyak air untuk mengatasi kaki bengkak. Tapi, cara ini benar-benar bekerja. Jika tubuh Anda mengira Anda mengalami dehidrasi, ia akan menahan lebih banyak cairan untuk mencoba mengimbanginya. Jadi, cobalah untuk minum setidaknya 10 gelas air setiap hari untuk menjaga ginjal Anda mengeluarkan racun dari dalam tubuh, dan sekaligus membuat tubuh Anda terhidrasi.
4. Makanan berprotein tinggi
Protein membantu mengentalkan darah yang menahan garam dan air di dalam pembuluh darah supaya cairan tidak bocor ke jaringan dan menyebabkan edema atau pembengkakan anggota tubuh, terutama di kaki.
Sumber protein bisa didapat dengan mengonsumsi daging tanpa lemak, daging ayam, ikan salmon, telur, kacang polong, kacang-kacangan, atau biji bunga matahari.
Baca Juga: Apa Bahaya Retinol untuk Ibu Hamil dan Janin? Ini Penjelasannya