Suara.com - Kegiatan memasak bersama bisa menjadi salah satu pilihan mudah yang bisa dilakukan untuk menciptakan momen berkualitas bersama keluarga di akhir pekan.
Psikolog Anak dan Keluarga Vera Itabiliana mengatakan bahwa dengan memasak bersama para anggota keluarga bisa bekerjasama sehingga bisa menciptakan kedekatan. Selain itu, aktivitas tersebut juga bisa memicu rasa bahagia.
"Di mana hormon oksitosin atau dikenal dengan hormon cinta dihasilkan dan bisa memberikan rasa aman, nyaman, dan hangat," ujarnya dalam webinar bersama Kraft Quick Melt, Senin (8/8/2022).
Ia membagikan tips dan trik menjadikan kegiatan memasak bersama sebagai waktu berkualitas di akhir pekan:
Baca Juga: Cuaca Sumsel di Akhir Pekan, Berawan Dengan Potensi Hujan Ringan
- Jadwalkan kegiatan memasak sebagai kegiatan rutin dan tidak terbentur dengan aktivitas lain agar waktu bersama dapat terlaksana dengan mulus dan sepenuh hati.
- Dalam pelaksanaannya selalu sediakan ruang untuk spontanitas karena biasanya yang spontan itu terasa lebih berkesan dan menyenangkan.
- Gunakan hanya satu gawai jika diperlukan untuk lihat resep. Gawai lain sebaiknya disingkirkan agar tidak menjadi distraksi.
- Lakukan pembagian tugas dalam aktivitas memasak. Jadi waktu bersama sebetulnya sudah dimulai dari sebelum memasak. Misalnya "rapat" menentukan mau masak apa dan pembagian tugasnya setiap anggota keluarga.
- Pilih masakan yang mudah dan disukai semua anggota keluarga sehingga semua semangat terlibat.
Tahapan menjadikan kegiatan memasak sebagai momen berkualitas keluarga di akhir pekan:
- Bicarakan dengan semua anggota keluarga bahwa perlu ada momen berkualitas bersama keluarga. Orang tua bisa mengatakan bahwa momen ini dilakukan sebagai momen untuk membangun kedekatan. Biasanya anak akan lebih terdorong untuk mau terlibat daripada ini dipandang sebagai tugas atau kewajiban.
- Tentukan kreasi menu apa yang ingin dimasak. Sebagai contoh, setiap anggota keluarga bisa bergantian memberikan usulan masakan.
- Pembagian tugas dengan ajak anak terlibat untuk berkreasi dengan bahan makanan, bisa dengan membuat atau melipat adonan, mencetak bahan, maupun kegiatan lainnya yang tidak berbahaya bagi anak.
- Fokus berkegiatan dan berinteraksi bersama dengan menyenangkan. Juga tidak perlu terlalu banyak kritik dan aturan yang tidak krusial selama momen kebersamaan.
- Bangun kehangatan saat menikmati sajian bersama keluarga. Hasil penelitian menunjukan bahwa keluarga yang rutin makan bersama berdampak positif pada kesejahteraan psikologis dan perilaku anak.