8 Jenis Penyakit Kulit yang Sering Dialami Orang Indonesia

Farah Nabilla Suara.Com
Minggu, 07 Agustus 2022 | 15:00 WIB
8 Jenis Penyakit Kulit yang Sering Dialami Orang Indonesia
Ilustrasi perempuan menderita penyakit kulit, psoriasis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebaran cacar monyet yang kian meluas membuat kita perlu meningkatkan kewaspadaan diri. Sebelum ini, ada banyak penyakit kulit yang sering menimpa orang-orang Indonesia. Apa saja?

Kulit sendiri bisa dibilang menjadi tameng utama dari segala paparan langsung yang masuk ke tubuh. Maka, tidak heran jika ada berbagai jenis penyakit kulit yang dapat muncul pada bagian tubuh ini.

Nah, berikut delapan jenis penyakit kulit yang bahkan seringkali dialami oleh masyarakat Indonesia.

1. Panu

Baca Juga: Curhat Wanita Malu Suaminya Suka Tidur Tanpa Busana, Ternyata Ini Alasannya

Panu berupa bercak di kulit yang terlihat rata dan berwarna lebih terang atau justru lebih gelap dari warna kulit. Jenis ini disebabkan oleh infeksi jamur. Meski tidak menular, bercak panu dapat melebar apabila terus-terusan didiamkan.

Panu seringkali terasa gatal dan bisa diobati di rumah dengan memakai krim antijamur yang dijual bebas di apotek. Jika panu cukup parah, dokter akan meresepkan obat untuk mengatasi penyakit kulit ini.

2. Eksim

Penyakit kulit ini disebabkan oleh alergi atau iritasi terhadap bahan tertentu. Kemudian, memicu terjadinya peradangan pada kulit dengan gejala utama kemerahan, terasa gatal, dan kering.

Ada beberapa jenis eksim yang dapat terjadi pada anak maupun dewasa, seperti dermatitis atopik dan dermatitis kontak. Cara mengobatinya, bisa dengan menggunakan pelembap. 

Baca Juga: Pentingnya Mengenali Tanda Kulit Sensitif, Pakar: Agar Terhindar dari Berbagai Risiko Penyakit

Lalu, pada kasus eksim yang sudah cukup parah, wajib memeriksan diri ke dokter, yang nantinya akan diberi resep obat berupa krim steroid.

3. Kutil

Kutil merupakan penyakit kulit yang dipicu oleh virus HPV. Tampilannya seperti benjolan kasar dengan warna kecokelatan atau merah muda, dan penyakit ini dapat menular.

Meski kutil dapat hilang dengan sendirinya, ada baiknya kamu pergi ke dokter yang akan menganjurkan beberapa metode pengobatan. Diantaranya, cryotherapy, asam salisilat, hingga operasi kecil.

4. Kurap

Kurap adalah infeksi jamur yang berkembang di bagian kulit yang lembap dan hangat, seperti pada sela-sela jari kaki. Penyakit ini terasa gatal, kulit kemerahan, dan menular.

Untuk mengobati kurap kadas, bisa dengan memakai krim antijamur. Namun, ada baiknya meminta panduan dari dokter terkait jenis krim serta berapa lama penggunaannya.

5. Cacar Air

Cacar air adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan ditandai dengan keluarnya bintik-bintik merah berisi cairan pada kulit. Masalah ini cukup menular, terlebih saat imun tubuh-mu sedang lemah.

Penyakit ini bisa sembuh dengan perawatan di rumah. Namun, dokter bisa menganjurkan obat antivirus untuk membantu proses penyembuhan. Pastikan dikonsumsi secara teratur hingga gejalanya hilang.

6. Bisul

Bisul bisa timbul di berbagai area kulit. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dengan benjolan merah yang terasa sakit dan membesar begitu terbentuk nanah di dalamnya.

Pengobatan bisul bisa dilakukan di rumah, yakni mengompresnya dengan kain hangat. Jika bisul pecah, tutuplah dengan kain kasa untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.

7. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit dengan gejala kulit bersisik, terasa kering dan kasar. Masalah ini kerap muncul di siku, lutut, leher kulit kepala. 

Pada beberapa orang, kondisi kulit dengan psoriasis juga menyebabkan rasa gatal. Dikarenakan penyakit autoimun, ini tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dilakukan regimen perawatan.

8. Kudis

Kudis disebabkan oleh kutu kulit yang berada di lapisan kulit terluar sehingga memicu timbulnya semacam jerawat yang terasa gatal. Kutu ini dapat menular ke orang lain melalui kontak langsung, perantara baju, atau benda lainnya.

Pengobatan kudis mungkin memakan waktu sekitar 4 minggu atau lebih, dan direkomendasikan untuk dilakukan sekaligus pada pasien serupa atau orang yang tinggal serumah.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI