Suara.com - Kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara sedang naik-naiknya setelah subvarian omicron BA.4 dan BA.5 muncul. Bahkan, salah satu Kota Resor Sanya di Hainan, Cina Selatan memberlakukan karantina pada Sabtu (6/8/2022).
Karantina tersebut dilakukan untuk membatasi jumlah pengunjung serta mencegah penularan Covid-19. Kebijakan ini sendiri telah diberlakkukan, apalagi setelah pemerintah Cina mengungkapkan kasus Covid-19 mulai tidak terkendali lagi.
Hingga saat ini sendiri angka kenaikan kasus di beberapa negara memang cukup pesat. Berdasarkan data dari Worldometers Minggu Pagi (7/8/2022), update Covid-19 global saat ini jumlah kasus secara keseluruhan telah mencapai 588 juta dengan kenaikan 615,3 ribu dalam satu hari kemarin.
Untuk Indonesia sendiri telah tercatat penambahan kasus 5.455. Sedangkan, penambahan tertinggi saat ini terjadi di Jepang dengan angka kenaikan 236,8 ribu kasus.
Baca Juga: Dua Tahun Lebih Pandemi Covid-19, PHBS dan 3M Wajib Melekat di Kehidupan Masyarakat
Dalam satu hari kemarin juga tercatat 1.033 kematian dan 691,5 ribu pasien sembuh. Dengan demikian, jumlah kasus aktif saat ini yaitu 22,4 juta di seluruh dunia.
Banyaknya kasus aktif yang ada saat ini sendiri juga yang membuat pihak Cina memutuskan memberlakukan karantina kembali. Melansir laman Channel News Asia, pemerintah Cina sendiri juga belum bisa memastikan kapan kebijakan karantina tersebut akan dicabut.
Bahkan, wisatawan yang ingin pergi meninggalkan lokasi wisata tersebut harus menunjukkan lima tes PCR negatif selama tujuh hari. Wakil Walikota, He Shigang mengungkapkan, saat ini terdaoat 80.000 turis yang berada di kota tersebut. Namun, kasus Covid-19 sendiri sebagian besar terjadi pada penduduk lokal di sana.
Sementara itu, wisatawan jika harus memperpanjang masa tinggalnya di lokasi juga diberikan keringanan oleh pemerintah yaitu mendapatkan hotel setengah harga. Hal ini sendiri cukup membuat kesal beberapa pengunjung karena mereka tidak tahu berapa lama akan tinggal.
Salah satu pengunjung yang kesal yaitu seorang Konsultan Bisnis di Shanghai, Micah Hostetter. Ia benar-benar berharap agar karantina yang dilakukan tidak terlalu lama. Apalagi pada awal tahun lalu, Micah juga sempat mengalami karantina dua bulan di Shanghai.
"Kami tidak tahu berapa lama kami akan berada di sini, kami berharap tidak selama itu," kata Micah.
Para pejabat mengatakan pada konferensi pers pada hari Sabtu bahwa wisatawan akan mendapatkan hotel dengan setengah harga jika mereka harus memperpanjang masa tinggal mereka.
Tidak hanya keringanan tiket hotel untuk memperpanjang masa tinggal, pemerintah juga telah membatalkan sekitar 80 persen penerbangan serta tiket kereta api ke Sanya.