Cocok untuk Wisata Medis, Teknologi Penanganan Ortopedi Indonesia Tidak Kalah dari Luar Negeri

Sabtu, 06 Agustus 2022 | 18:00 WIB
Cocok untuk Wisata Medis, Teknologi Penanganan Ortopedi Indonesia Tidak Kalah dari Luar Negeri
Ilustrasi tulang belakang. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi penanganan ortopedi dan tulang belakang Indonesia tidak kalah maju dibanding luar negeri. Salah satunya lewat Gatam Institute, di Eka Hospital Pekanbaru.

Tren Medical Tourism atau wisata medis sedang berkembang di Indonesia, selain solusi untuk pengobatan tapi juga pasien bisa sekaligus berwisata di dekat lokasi fasilitas perawatan.

Sehingga alih-alih mencari pengobatan ortopedi atau tulang belakang dengan teknologi mumpuni ke luar negeri, di dalam negeri sudah ada layanan serupa.

Ini karena di Indonesia sudah banyak tenaga ahli yang tidak kalah mumpuni, bahkan dengan pengobatan yang komprehensif, seperti yang diungkap Chairman dari Gatam Institute Eka Hospital Grup, Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT (K) Spine.

Baca Juga: Ini Tips Pakai Heels Berjam-jam Tanpa Pegal dan Sakit dari Dokter Ortopedi

"Kolaborasi kecanggihan teknologi kedokteran dan keahlian tim dokter ortopedi Gatam Institute Eka Hospital, diharapkan akan membawa tindakan operasi tulang belakang di Indonesia ke era baru dan tentunya tidak kalah dengan perkembangan dunia kedokteran di luar negeri," ujar Dr. Luthfi dalam keterangan pers yang diterima suara.com, Sabtu (6/8/2022).

Dr. Luthfi mengatakan pengobatan Hernia Nukleus Pulposus (HNP) paling terkini, sudah dilakukan di luar negeri yaitu menggunakan endoscopy, sehingga tidak tidak perlu melakukan pembedahan terbuka ataubminimal invasif.

HNP dengan endoscopy merupakan teknik operasi menggunakan alat di tulang belakang, yang bertujuan membebaskan kondisi saraf kejepit.

HNP atau saraf terjepit adalah kondisi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.

“Prosedur ini merupakan operasi minimal invasive dimana pembedahan hanya melalui sayatan kecil. Alat tersebut kemudian dihubungkan dengan kamera, sehingga kondisi bantalan dan saraf dapat dilihat oleh dokter melalui monitor," ungkap Dr. Luthfi.

Baca Juga: RSUP HAM Jalani Verifikasi Sebagai RS Pelayanan Wisata Medis

Dengan teknologi ini, RS Eka Hospital berani mengaku sebagai pusat ortopedi tercanggih di Asia Tenggara dan jadi perwakilan Indonesia. Bahkan mengikuti tren wisata medis, rumah sakit ini oleh pemerintah jadi percontohan rumah sakit lainnya.

"Kehadiran Gatam Institute di Eka Hospital Grup, diharapkan menjadi pusat penanganan kasus-kasus berat untuk bidang ortopedi, dan bukannya tidak mungkin dapat menjadi tempat pembelajaran bagi dokter-dokter ortopedi diseluruh Indonesia," ungkap Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Grup, drg. Rina Setiawati.

Adapun fasilitas ini sudah tersedia di BSD City Tangerang, Cibubur Bogor Jawa Barat, dan Pekanbaru Riau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI