Suara.com - Cara menyeka pantat yang salah bisa menyebabkan ketidaknyamanan, seperti anus terasa gatal. Meskipun semua orang mungkin sudah belajar cara membersihkan pantat sejak kecil.
Tapi, kebanyakan orang masih salah caranya menyeka pantat. Cara menyeka pantat yang terlalu kasar atau tidak terlalu bersih bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Selain menimbulkan rasa gatal pada anus, menyeka pantat yang salah meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) dan menyebarkan bakteri yang bisa membuat orang lain sakit.
Dr Sameer Islam jelas menjelaskan cara menyeka pantat dengan benar untuk mencegah berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga: Pasien Ini Dinyatakan Negatif dari Cacar Monyet, Ini Tanggapan Kemenkes
Dalam videonya yang diunggah ke Youtube, dokter membagikan cara yang tepat untuk menyeka dan merawat bagian pantat Anda.
"Pantat termasuk area yang sangat sensitif, sehingga tidak boleh dibersihkan dengan kasar, tekanan atau gesekan," kata Dr Islam dikutip dari Daily Star.
Kemudian, Dr Islam membahas tips terbaiknya dalam hal menyeka pantat dan mengurangi efek buruk setelahnya.
Alih-alih menyeka pantat dengan tisu kering yang kasar, Anda bisa menambahkan sedikit air pada tisu toilet Anda untuk membersihkan pantat.
Ia juga menjelaskan metode terbaik untuk menyeka pantat, yakni dari arah depan ke belakang untuk mencegah penyebaran penyakit.
Baca Juga: Australia Barat Catat Kasus Cacar Monyet Pertama, Akankah Jadi Wabah?
"Jika Anda menyekanya dari belakang ke depan, ada kemungkinan Anda bisa menyebarkan terinfeksi bakteri yang tak diinginkan," jelasnya.
Sedangkan, menyeka pantat dengan kasar bisa menyebabkan robekan atau luka pada anus, wasir, dan nyeri.
Tak hanya itu, menyeka pantat dengan kasar juga bisa menyebabkan anus gatal, yakni suatu kondisi yang dikenal sebagai pruritus ani.
Pruritus ani adalah respon inflamasi yang disebabkan ketika jaringan halus di dekat anus telah tertekan atau terganggu.
Gejala kondisi ini termasuk nyeri tajam yang parah saat buang air besar, rasa sakit yang membakar atau menggerogoti yang berlangsung beberapa jam setelah buang air besar atau pendarahan dubur.