Studi: 1 dari 8 Orang Alami Gejala Long Covid-19

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 15:11 WIB
Studi: 1 dari 8 Orang Alami Gejala Long Covid-19
Ilustrasi long covid. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Long covid merupakan kondisi yang terjadi setelah seseorang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Gejala umumnya meliputi nyeri dada, sulit bernapas, nyeri otot, kehilangan indra perasa dan penciuman, serta rasa lelah.

Hadil studi terbaru menunjukkan bahwa satu dari delapan orang yang terinfeksi virus corona mengalami setidaknya satu gejala long Covid.

Dilansir dari AFP, Jumat (5/8/2022), studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet itu meminta lebih dari 76.400 orang dewasa di Belanda untuk mengisi kuesioner daring tentang 23 gejala umum long Covid. Antara bulan Maret 2020 dan Agustus 2021, setiap peserta mengisi kuesioner sebanyak 24 kali.

Selama periode itu, lebih dari 4.200 di antaranya - 5,5 persen - dilaporkan terinfeksi Covid. Dari mereka yang terinfeksi, lebih dari 21 persen setidaknya mengalami satu gejala baru atau gejala makin parah pada tiga hingga lima bulan setelah terinfeksi.

Baca Juga: Long Covid-19 Bisa Bikin Lelaki Disfungsi Ereksi

Kendati demikian, hampir sembilan persen responden yang tidak terinfeksi Covid-19 melaporkan peningkatan yang serupa. Ini menunjukkan bahwa 12,7 persen dari mereka yang memiliki Covid-19 - sekitar satu dari delapan - mengalami gejala jangka panjang. Demikian diungkap dalam penelitian tersebut.

Penelitian ini juga mencatat gejala sebelum dan sesudah infeksi Covid-19, yang memungkinkan para peneliti untuk menentukan dengan tepat gejala apa yang berhubungan dengan virus tersebut.

Salah satu anggota penelitian, Aranka Ballering dari Dutch University of Groningen, mengatakan long Covid adalah "masalah mendesak dengan jumlah korban yang meningkat".

"Dengan melihat gejala pada kelompok kontrol yang tidak terinfeksi dan pada individu sebelum dan sesudah infeksi SARS-CoV-2, kami dapat menjelaskan gejala yang mungkin merupakan akibat dari aspek kesehatan penyakit tidak menular dari pandemi, seperti stres yang disebabkan oleh pembatasan dan ketidakpastian," katanya.

Penelitian dibatasi dengan tidak dimasukkannya varian baru seperti Delta atau Omicron, dan peneliti tidak mengumpulkan informasi tentang sejumlah gejala seperti kabut otak, yang juga dianggap sebagai gejala umum long Covid.

Baca Juga: Duh! Long Covid-19 Bisa Bikin Lelaki Disfungsi Ereksi dan Loyo

Seorang peneliti lain, Judith Rosmalen, mengatakan "penelitian mendatang harus meliputi gejala kesehatan mental" seperti depresi dan kecemasan, juga aspek lain seperti kabut otak, insomnia dan rasa tak enak badan setelah aktivitas ringan.

"Yang menggembirakan, data dari studi lain menunjukkan ada tingkat long Covid yang lebih rendah pada orang yang sudah divaksinasi atau terinfeksi varian Omicron," kata para peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI