Pakar Minta BPOM Lebih Serius Awasi Peredaran Zat Pangan Berbahaya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 15:02 WIB
Pakar Minta BPOM Lebih Serius Awasi Peredaran Zat Pangan Berbahaya
Ilustrasi Nitrogen Ice Cream - Apakah Nitrogen Cair Berbahaya? (Pinterest)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dosen dan Peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma, meminta pemerintah, dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) lebih serius mengawasi pangan yang mengandung zat berbahaya.

Salah satunya terkait dengan peristiwa tubuh seorang anak yang terbakat di Ponorogo saat menikmati jajanan ice smoke yang yang diolah dengan menggunakan nitrogen cair. Akibatnya, anak tersebut menderita luka bakar 30 persen di tubuhnya.

Kepala Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof. Fredy Kurniawan menyampaikan pada saat berada di suhu yang sangat dingin, zat seperti nitrogen cair itu tidak boleh bersentuhan dengan organ manusia secara langsung. Pasalnya, walau nitrogen tidak mengeluarkan api, zat ini bisa menyebabkan cold burn atau terbakar karena suhu yang amat dingin.

Es asap Rp5.000 (TikTok @riyan.bombom)
Es asap Rp5.000 (TikTok @riyan.bombom)

"Bekas terbakar pada temperatur yang dingin, kulit seperti melepuh," ujarnya dalam keterangannya, Jumat, (5/8/2022).

Baca Juga: Jadwal Tepat Laksanakan Vaksin Booster Kedua

Dia mengatakan, makanan yang diolah dengan nitrogen cair dengan cara yang tak tepat bisa menyebabkan luka bakar serius.

"Luka bakar serius (menjadi risiko paling bahaya). Ini benar-benar tidak boleh sampai tersentuh. Efek lain ketika nitrogen menguap yakni akan mengusir oksigen," ucapnya.

"Anda bayangkan kalau penjual itu tidak tahu, ditambahkan dalam jumlah agak banyak. Ada yang menguap, ada yang masih liquid. Yang liquid bisa masuk mulut dan menyebabkan terbakar mulutnya," tuturnya.

Selain itu, ada juga kasus temuan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang terhadap belasan produk makanan jenis kerupuk dan mie yang beredar di tengah masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang mengandung zat kimia berbahaya berupa auramin dan rhodamin B.

Yang tak kalah heboh adalah penggunaan etilen oksida yang digunakan untuk sterilisasi rempah-rempah. Zat ini sering digunakan pada sebagian produk makanan, seperti es krim, sereal sarapan, permen, atau keju, yang berfungsi sebagai zat pengental atau penstabil, Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada Dr Arief Nurrochmad Msi Msc Apt, menyebut etilen oksida termasuk bahan berbahaya dan beracun yang bisa memicu dampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Kosmetik Ilegal Beredar di Batam, BPOM: Paling Banyak dari Singapura dan Cina

Kemudian penggunaan logam berat antimon sebagai katalis dalam pembuatan plastik PET yang bisa memunculkan masalah kesehatan. Ada juga minyak sayur brominasi yang sering dipakai untuk menggoreng atau menumis. Minyak sayur brominasi diketahui meninggalkan residu pada lemak tubuh, otak, hati dan organ lainnya. Lisa Lefferts, ilmuwan senior di pusat ilmu pengetahuan untuk kesehatan publik mengatakan bahwa.

"Anak yang meminum banyak minuman bersoda yang mengandung minyak sayur brominasi akan mengalami toxicity bromine, di mana anak sering gugup, bermasalah dengan memori otak dan masalah kulit.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI