Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia telah menyuarakan tingkat siaga tertinggi terkait wabah cacar monyet yang sedang berkembang. WHO pun menyebut cacar monyet ini sebagai darurat kesehatan global.
Artinya, sekarang WHO memandang wabah cacar monyet itu sebagai ancaman yang cukup signifikan bagi kesehatan global. Sehingga respons internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk mencegah virus menyebar lebih jauh dan berpotensi menjadi pandemi.
Meskipun deklarasi ini tidak memaksakan setiap negara menerapkan aturan yang ketat untuk mencegah penyebaran cacar monyet, tetapi ini bisa menjadi peringatan.
WHO hanya mampu mengeluarkan pedoman dan rekomendasi mencegah penularan cacar monyet kepada publik, bukan mandat.
Di samping itu, semua negara diwajibkan untuk melaporkan setiap kasus cacar monyet yang menimbulkan ancaman kesehatan secara global.
Sebelumnya dilansir dari CNBC, badan PBB menolak untuk menyatakan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat global.

Namun, infeksi cacar monyet ini telah meningkat secara substansial selama beberapa minggu terakhir. Sehingga, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengeluarkan peringatan siaga tertinggi tersebut.
Sebelum pengumuman wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, komite darurat WHO bertemu untuk mempertimbangkan bukti dan membuat rekomendasi terkait cara mencegah penularannya.
"Wabah cacar monyet ini sudah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat, melalui mode penularan baru. Karena itu, kami memutuskan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global," ujar Tedros, selaku kepala WHO.
Baca Juga: Sejumlah Pemain Persija Terserang Virus Jelang Lawan PSM, Michael Krmencik Dirawat di Rumah Sakit
Lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di lebih dari 70 negara sepanjang tahun 2022.