Suara.com - Dokter Tirta Mandira Hudhi menghempas mitos angin duduk yang dianggap sebagai serangan angin yang membuat seseorang meninggal dunia.
Padahal menurutnya angin duduk adalah kondisi henti jantung yang terjadi karena jantung tiba-tiba berhenti memompa darah. Ini adalah kondisi darurat medis yang juga disebut serangan jantung atau cardiac arrest.
"Itu mitos. Angin duduk itu nama lain bukan karena duduk terus kita kena angin terus mati, itu bukan. Angin duduk itu nama lain dari cardiac arrest atau serangan jantung," jelas dr. Tirta melalui konten Instagramnya dikutip suara.com, Jumat (5/8/2022).
Ia juga membantah serangan jantung bisa disebabkan angin yang masuk ke dalam tubuh seseorang.
Baca Juga: Minyak Zaitun vs Minyak Kelapa, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan Jantung?
Apalagi menurutnya kondisi masuk angin terjadi karena adanya gangguan di pembuluh darah seseorang, sehingga aliran darah cenderung tidak lancar dan mengganggu fungsi tubuh.
"Jadi itu jantung mengalami penyumbatan di bagian pembuluh darah yang ngasih makan, sehingga menyebabkan gangguan detak yang akhirnya menjadi serangan jantung," ungkapnya.
Perlu diketahui, jantung berfungsi memompa darah ke seluruh organ tubuh untuk bisa bekerja. Ini karena darah mengandung oksigen dan nutrisi atau makanan yang dibutuhkan organ tubuh agar bisa bekerja.
Tapi jika saluran darah atau pembuluh darah tersumbat, maka kinerja jantung juga akan terganggu.
Ada beragam faktor risiko atau faktor penyebab seseorang mengalami penyumbatan pembuluh seperti obesitas yang disebabkan penumpukan lemak di pembuluh darah, tekanan darah tinggi atau hipertensi, dan sebagainya.
Baca Juga: Waspada! 5 Jenis Minuman Ini Berisiko Lebih Tinggi Memicu Serangan Jantung