Tetap Kurus Walaupun Makan Banyak? Jangan Senang Dulu, Tetap Berisiko Alami Kolesterol Tinggi, Lho!

Jum'at, 05 Agustus 2022 | 08:37 WIB
Tetap Kurus Walaupun Makan Banyak? Jangan Senang Dulu, Tetap Berisiko Alami Kolesterol Tinggi, Lho!
Ilustrasi makan banyak tapi tetap kurus / Pexels.com
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terlalu banyak makan menjadi salah satu pemicu tubuh jadi gemuk. Tapi, pada orang dengan genetik tertentu, orang yang banyak makan bisa jadi akan tetap kurus. Tapi jangan senang dulu, ya. Karena ternyata, orang kurus yang banyak makan tetap berisiko memiliki kadar kolesterol yang tinggi, lho.

"Orang makan banyak tapi tetap kurus itu karena genetik, tapi kolesterolnya biasanya tinggi," kata spesialis gizi klinik dr. Yohan Samudra Sp.GK saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Lantaran tidak gemuk akibat faktor genetik, lemak yang disebabkan makan terlalu banyak itu jadi menumpuk di darah, jelas dokter Yohan. Sedangkan lemak yang ada di bawah kulitnya memang sedikit.

Perbedaan antara lemak darah dengan lemak di bawah kulit bisa dilihat dari asalnya. Tumpukan lemak darah bisa berasal dari makanan yang dikonsumsi. Sedangkan lemak di bawah kulit merupakan cadangan lemak, bisa berasal dari glukosa yang tidak terpakai menjadi energi.

Baca Juga: Seorang Pria Ditemukan dengan Kondisi Mengenaskan di Kolong Jembatan, Begini Kondisinya Saat Ini

"Misalnya, dua orang makan bareng terus, makannya jorok. Misalnya, kita gendut, dia nggak, gitu-gitu aja, senang, dong. Tapi cek kolesterolnya dia tinggi karena dia lemak ke darah ngumpulnya, enggak lari ke kulit," jelasnya.

Lemak dalam darah bisa jadi berbahaya bila terus terjadi dalam waktu lama. Karena lemak darah berisiko menyumbat pembulu darah. Bila sumbatan itu terjadi di jantung, maka bisa berisiko sebabkan serangan jantung. Sedangkan, bila terjadi di otak bisa jadi timbulkan stroke.

Kolesterol tinggi juga sering terjadi pada orang yang obesitas. Tapi, orang yang sudah kegemukan terkadang masih memiliki hasil cek darah yang normal.

Menurut dokter Yohan, kondisi itu tidak akan selalu sama bila kegemukannya tidak segera diatasi.

"Kalau dicek orangnya gendut, tapi hasil lab bagus, sebetulnya belum, tinggal tunggu waktu saja," ujarnya.

Baca Juga: Pria Paruh Baya Terlantar di Kolong Jembatan dengan Tubuhnya Kurus Kering Akhirnya Dievakuasi ke Rumah Sakit

Ia menjelaskan bahwa tumpukan lemak akibat pola makan dan gaya hidup tidak sehat akan meningkatkan peradangan dan radikal bebas di dalam tubuh. Kemudian dalam jangka panjang, mulai merusak saraf dan pembuluh darah. Sehingga mulai ada peningkatan kolesterol, asam urat, dan gula darah tinggi akibat peradangan sudah merusak organ.

Hanya saja, batas toleransi peradangam tersebut setiap orang berbeda-beda, tergantung dari banyak faktor, termasuk genetik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI