Hati-Hati Bekas Luka Jadi Keloid, Apa Sih Itu dan Bagaimana Perawatannya?

Kamis, 04 Agustus 2022 | 17:15 WIB
Hati-Hati Bekas Luka Jadi Keloid, Apa Sih Itu dan Bagaimana Perawatannya?
ilustrasi keloid. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika mengalami luka, sering kali bekasnya berubah menjadi keloid. Perlu diketahui, keloid sendiri merupakan daging bekas luka yang timbul setelah sembuh.

Dilansir dari Mayoclinic, keloid sendiri rapat dipicu, oleh berbagai hal seperti gigitan serangga, jerawat, suntikan, tindik badan, luka bakar, hair removal, dan bahkan goresan dan benjolan kecil.

Keloid sendiri dapat berbentuk berbagai hal. Biasanya keloid juga memberikan rasa gatal, tidak nyaman, kemerahan, bahkan sakit jika terbentur. Kondisi ini juga bisa terjadi di mana saja. Namun, biasanya kondisi ini beradap pada daun telinga, bahu, pipi, atau dada.

bekas luka.

Selain keloid dapat hilang dengan sendirinya. Namun, bisa juga kondisi ini tidak hilang bahkan bertumbuh. Salah satu cara yang tepat yaitu melakukan pengobatan untuk mengurangi gejala yang muncul. Pengobatannya ini juga memerlukan cara khusus di antaranya sebagai berikut.

Baca Juga: 4 Hal yang Tidak Boleh Kamu Lakukan pada Wajah, Bisa Bikin Rusak!

Perawatan luka

Jika keloid baru muncul, hal yang utama dilakukan yaitu melakukan perawatan luka dengan mengompresnya. Pengompresan ini dilakukan untuk  mengurangi atau menjegah keloid bertumbuh. Biasanya balutan ini sendiri dilakukan selama 12-24  jam sehari selama 4 hingga 6 bulan

Krim kortikosteroid

Keloid sendiri juga kerap kali menimbulkan rasa gatal yang sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengurangi rasa gatal itu sendiri, seseorang dapat menggunakan krim kortikostreoid sesuai dengan resep yang dianjurkan.

Suntik kortsion atau steroid

Baca Juga: Tubuh Mudah Memiliki Bekas Luka? Ada Kemungkinan Anda Mengalami 5 Kondisi Ini

Tidak sedikit keloid yang dialami seseorang cukup besar. Hal ini sangat mengganggu penampilan. Untuk mengurangi ketebalan itu sendiri, seseorang dapat melakukan suntikan kortison atau steroid agar keloid menipis.

Namun, efek samping dari suntikan ini sendiri dapat membuat kulit menipis serta perubahan permanen pada warna kulit (hipopigmentasi atau hiperpigmentasi).

Membekukan bekas luka

Untuk menghindari keloid yang membesar dapat dilakukan dengan membekukan bekas luka dengan nitrogen. Hal ini sendiri memungkinkan adanya efek samping seperti rasa lepuh, nyeri, atau hilangnya warna kulit.

Perawatan laser

Cara lain untuk mengurangi keloid yaitu dengan perawatan laser. Jenis perawatan satu ini dapat membantu mengurangi rasa gatal dan memudarkan keloid. Biasanya, perawatan laser ini dilakukan beberapa kali dan digabungkan dengan suntikan kortison.

Meskipun demikian, hal ini juga bisa membuat seseorang mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi, lepuh dan pengerasan pada kulit.

Terapi radiasi

Pengobatan keloid lainnya yaitu dengan radiasi sinar x untuk membantu mengecilkan atau meminimalkan jaringa parut. Namun, hal ini sendiri juga bisa memberikan efek samping yang berbahaya, seperti kanker.

Operasi pengangkatan

Pengobatan untuk menghilangkan keloid sendiri yaitu operasi pengangkatan. Operasi ini dilakukan untuk mengangkat keloid yang muncul dengan kombinasi jenis pengobatan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI