Suara.com - Demensia merupakan salah satu masalah kognitif yang berkembang seiring bertambahnya usia. Namun, sekarang para ahli telah memperingatkan bahwa pekerjaan juga berkaitan dengan risiko demensia di kemudian hari.
Diperkirakan sekitar 676.000 orang di Inggris memiliki demensia yang merupakan sindrom berkaitan dengan penurunan fungsi otak.
Kini, petugas medis telah memperingatkan bahwa mereka yang memiliki pekerjaan dengan gaji rendah lebih berisiko menderita demensia.
Para ahli di Columbia University Mailman School of Public Health menemukan gaji rendah yang berkelanjutan berkaitan dengan penurunan kognitif lebih cepat.
Baca Juga: Bayi Meninggal di RSUD Jombang Alami Distosia Bahu, Begini Penanganan yang Tepat
Sebelum ini, pekerjaan dengan gaji rendah itu berkaitan dengan depresi, obesitas dan hipertensi yang menjadi faktor penurunan kesehatan otak.
Adina Zeki Al Hazzouri, PhD, asisten profesor epidemiologi di Columbia Mailman School dan Columbia Butler Aging Center mengatakan perubahan kebijakan mengenai gaji akan bermanfaat bagi kesehatan kognitif.
"Memilih pekerjaan di masa mendatang perlu mempertimbangkan risiko demensia dan penuaan kognitif," kata Adina dikutip dari The Sun.
Para peneliti melihat data lebih dari 2.879 orang yang lahir antara tahun 1936 dan 1941. Para peneliti mengatakan mereka memiliki pekerjaan dengan gaji rendah.
Gejala demensia termasuk kehilangan ingatan, kebingungan, kesulitan komunikasi, perubahan kepribadian, depresi, kecemasan hingga kesulitan dengan koordinasi dan fungsi motorik.
Baca Juga: Bayi Meninggal saat Persalinan di RSUD Jombang karena Distosia Bahu, Kenali Faktor Pemicunya