Warga Jaksel Jadi Pengunjung Mal Paling 'Berani' di DKI Jakarta Selama PPKM

Rabu, 03 Agustus 2022 | 18:07 WIB
Warga Jaksel Jadi Pengunjung Mal Paling 'Berani' di DKI Jakarta Selama PPKM
Warga beraktivitas di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Minggu (15/8/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta menemukan pengunjung mal di ibukota terbagi menjadi tiga golongan sejak pandemi Covid-19.

Perbedaan golongan tersebut erat kaitannya dengan kondisi paparan penularan virus corona juga status PPKM di Jakarta.

"Saya coba membedah bagaimana profil pengunjung di ritel DKI itu terbagi tiga. Satu kita sebut golongan yang berani ke pusat belanja, jadi mereka tidak takut," kata Ketua Umum DPP APPBI DKI Jakarta Ellen Hidayat ditemui di Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Ellen mengungkapkan, pengunjung mal golongan satu itu paling banyak ditemukan daerah Jakarta Selatan (Jaksel).

Baca Juga: Ketua Baitul Mal Aceh Utara Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Rumah Duafa

Terutama sampai sudah ada pembagian daerah kalau mall di selatan besok pengunjungnya berani super berani.

"Mungkin boleh dikatakan daerah lain ada tapi tidak sesignifikan di daerah selatan. Intinya dari data, mal-mal di selatan trefiknya lebih cepat naik dibandingkan mal-mal daerah lain," ucap Ellen.

Golongan kedua disebut pengunjung yang masih ragu-ragu untuk datang ke mal apabila ada sesuatu yang ramai terkait Covid-19. Golongan ketiga, sebagai orang yang sama sekali enggan pergi ke pusat perbelanjaan karena alasan belum divaksinasi atau pun lainnya.

Warga berbelanja di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Minggu (15/8/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Warga berbelanja di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Minggu (15/8/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dibandingkan mal di daerah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat, trefik kenaikan jumlah pengunjungnya lebih lambat. Menurut Ellen, hal itu juga tergantung dengan lokasi pusat perbelanjaan tersebut.

Mal yang berada di area perkantoran umumnya lebih sepi terutama saat pekerja masih bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Baca Juga: Gara-Gara Syarat Wajib Booster, Mal di Jakarta Sempat Larang Pengunjung Masuk

"Biasanya kan mereka mengandalkan bisnis meeting atau ketemu, dengan adanya zoom meeting jadi nggak perlu ketemu. Itu pengaruhnya juga besar sekali. Kalau yang letaknya di sekitar perkantoran, pada saat work from home, mereka babak belur. Sehingga kalau ke mal hari biasa kok sepi, biasanya kan karyawan makan," ujarnya.

Oleh sebab itu, pelaku ritel di pusat perbelanjaan akan fokus lakukan promosi untuk menggaet pengunjung yang masih dalam golongan dua dan tiga untuk berani berkunjung ke mal.

"Kami sudah meminta para pengelola juga mulai lakukan inovasi untuk kegiatan yang bisa dilakukan selama pandemi. Seperti 2021, kita mal banyak lakukan dekorasi sehingga banyak pengunjung datang foto-foto," kata Ellen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI