Suara.com - Dalam waktu dekat, Indoensia akhirnya akan memilkiki Biomedical dan Genome Sience Initiative (BGSi). Apa fungsinya?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini meninjau ruangan yang nantinya akan digunakan untuk penelitian genome. Bertempat di Laboratorium Eijkman, Jakarta Pusat, BGSi nantinya akan memiliki Lab imunologi, Lab sel dan molekuler, ruang ekstraksi DNA, dan Lab genomik diabetes.
Tak hanya itu, menkes juga memberi saran detail terkait tata letak ruangan di gedung Eijkman.
Menkes Budi menginisiasi adanya transformasi di bidang kesehatan. Ada 6 jenis transformasi kesehatan yang dilakukan, yakni Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Baca Juga: Mampukah Laboratorium Indonesia Mendeteksi Infeksi Cacar Monyet?
Program BGSi ini termasuk bagian dari pilar keenam transformasi kesehatan bidang teknologi kesehatan.
Sebelumnya untuk melihat kondisi kesehatan seseorang diambil dari darah, MRI, dan CT Scan. Melalui BGSi, ke depan diagnosisnya menggunakan genom sequencing.
Genome sequencing bisa melihat secara benar-benar rinci yang ada di tubuh manusia, terutama terkait kondisi kesehatan seperti apa.
“Malah ke depannya melalui BGSi ini bisa melihat potensi penyakit yang akan timbul di masa mendatang,” ujar Menkes Budi dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Genome sequencing adalah metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia. Genom adalah materi genetik yang tersusun dari DNA.
Baca Juga: Timsus Polri Dalami Uji Balistik Labfor di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo
Metode genome sequencing banyak digunakan sebagai penelitian di bidang genetik dan biologi molekuler, termasuk di bidang medis untuk memahami berbagai penyakit
Mesin genome sequencing saat ini hanya ada 12. Nanti akan ada sekitar 30 yang akan digunakan di rumah sakit rujukan nasional antara lain RS Kanker Dharmais, RS PON untuk stroke, RSCM untuk penyakit metabolik seperti diabetes dan ginjal, RS di Yogyakarta, kemudian RSPI untuk infeksi, dan RS Sanglah untuk aging and wellness.