Apa Itu Rebound Covid-19 yang Dialami Presiden Amerika Serikat Joe Biden?

Rabu, 03 Agustus 2022 | 15:59 WIB
Apa Itu Rebound Covid-19 yang Dialami Presiden Amerika Serikat Joe Biden?
Presiden AS Joe Biden memberikan statemen usai tiba di Israel, Rabu (13/7/2022), ini merupakan kunjungan perdananya ke Timur Tengah usai menjabat. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Baru-baru ini, ramai diperbincangkan Presiden Joe Biden yang mengalami ‘Rebound’ Covid-19 atau kembali positif setelah baru saja dinyatakan sembuh. Presiden Amerika Serikat ke-46 tersebut terbukti kembali positif pada Sabtu (30/7/2022) setelah tiga hari sebelumnya menjalani tes dan mendapatkan hasil negatif.

Diketahui, selama menjalani isolasi, Biden diberikan obat antivirus Paxlovid besutan Pfizer.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut hal itu sebagai kembalinya gejala yang singkat. 

Sebelumnya, kejadian yang sama juga dialami oleh Ahli Penyakit Menular Top di AS, dr. Anthony Fauci. Diketahui, dr. Fauci juga diberi obat Paxlovid.

Lantas, apa sebenarnya fenomena ‘Rebound’ Covid-19 yang terjadi setelah minum Paxlovid tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Di Indonesia sendiri, obat Paxlovid baru saja disetujui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). BPOM secara resmi menerbitkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk pbat axlovid besutan Pfizer.

Obat tersebut digunakan sebagai obat Covid-19 untuk gejala ringan dan sedang.  Obat tersebut menambah daftar obat Covid-10 selain antivirus Favipiravir dan Remdesivir (2020), antibodi monoklonal Regdanvimab (2011), serta Molnupiravir (2022).

Paxlovid sendiri merupakan anitvirus inhibitor protease SARS-CoV-2 yang dikembangkan dan diproduksi oleh Pfizer.

Dari hasil uji klinik fase 2 dan 3, ditinjau dari sisi efikasi, Paxlovid bisa menurunkan risiko hospitalisasi atau kematian sebesar 89 persen pada pasien dewasa Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit dengan komorbid (penyakit penyerta). 

Baca Juga: Joe Biden Sebut Bos Al Qaeda Tewas: Pimpinan Teroris Ini Tak Lagi Hidup

Komorbid yang memiliki kaitan dengan peningkatan risiko ini seperti misalnya lansia, obesitas, perokok aktif, riwayat penyakit jantung, diabetes, atau gangguan ginjal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI