Cek Berapa Lama Anak Anda Tidur, Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Lho

Rabu, 03 Agustus 2022 | 13:20 WIB
Cek Berapa Lama Anak Anda Tidur, Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Lho
Ilustrasi anak tidur. (Unsplash.com/Igordoon Primus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak-anak butuh tidur yang cukup untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Tapi, tidak semua anak mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Sebuah studi baru menemukan anak yang kurang tidur bisa mengalami masalah kognitif lebih lanjut. Studi ini menekankan pentingnya tidur pada perkembangan otak anak-anak.

Penelitian oleh Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menemukan anak-anak yang tidur kurang dari 9 jam lebih mungkin mengalami masalah kognitif.

Para peneliti mengatakan anak-anak ini lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan serta perilaku impulsif.

Baca Juga: Kematian Akibat Cacar Monyet Terus Meningkat, Waspadai Gejala Ini Sering Tidak Disadari

Temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Lancet Child & Adolescent Health dan didanai oleh National Institutes of Health (NIH).

ilustrasi anak tidur. (Pexels/Tatiana Syrikova)
ilustrasi anak tidur. (Pexels/Tatiana Syrikova)

Data penelitian ini dikumpulkan lebih dari 8.300 anak-anak antara usia 9 sampai 10 tahun. Anak-anak ini telah terdaftar dalam studi Perkembangan Kognitif Otak Remaja (ABCD).

Kesimpulan diperoleh setelah analisis rekam medis, pemindaian MRI , dan survei hingga anak-anak mencapai usia 11 dan 12 tahun.

"Kami menemukan bahwa anak-anak yang kurang tidur, kurang dari 9 jam per malam memiliki materi abu-abu yang lebih sedikit atau volume yang lebih kecil di area otak tertentu yang bertanggung jawab untuk perhatian, memori, dan kontrol penghambatan dibandingkan dengan mereka yang memiliki kebiasaan tidur sehat," kata Profesor Ze Wang dikutip dari Express.

Ze Wang juga menyampaikan kekhawatirannya akan dampak jangka panjang dari kurang tidur. Studi ini dianggap penting karena merupakan salah satu yang pertama menunjukkan dampak jangka panjang dari kurang tidur pada perkembangan neurologis.

Baca Juga: Mampukah Laboratorium Indonesia Mendeteksi Infeksi Cacar Monyet?

"Studi tambahan diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan kami dan melihat ada atau tidaknya intervensi yang bisa meningkatkan kebiasaan tidur dan membalikkan defisit neurologis," jelasnya.

Menurut Profesor Wang, Profesor Bowers dari University of Maryland, temuan studi ini penting untuk menunjukkan pentingnya melakukan studi jangka panjang pada otak anak yang sedang berkembang.

Karena, pentingnya tidur selama masa kanak-kanak sering diabaikan karena pekerjaan rumah dan kegiatan ekstrakulikuler.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI