Orangtua yang Suka Minum Alkohol Berisiko Bikin Anak-anaknya Kecanduan Junk Food

Selasa, 02 Agustus 2022 | 17:30 WIB
Orangtua yang Suka Minum Alkohol Berisiko Bikin Anak-anaknya Kecanduan Junk Food
Ilustrasi minuman beralkohol (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang punya kebiasaan mabuk lebih mungkin kecanduan junk food.

Peneliti menemukan bahwa ibu dan ayah yang terlalu banyak minum alkohol dapat meningkatkan potensi anak-anak mereka menyukai burger, pizza, dan kue manis.

Makanan seperti nugget, sosis, keripik, es krim, cokelat, dan minuman bersoda, termasuk di dalamnya, lapor Newsweek.

"Ini sungguh tantangan lingkungan, di mana makanan murah, mudah diakses, dan banyak dipasarkan," kata penulis utama studi Lindzey Hoover, mahasiswa pascasarjana psikologi di University of Michigan, AS.

Baca Juga: 7 Dampak Sering Mengonsumsi Alkohol terhadap Kulit, Paling Parah Bisa Picu Kanker

Menurut Hoover, produk makanan ultra proses tinggi gula, lemak, dan garam tambahan, dan rendah protein serta serat, memang dapat memicu respons adiktif.

Ilustrasi anak-anak yang sedang menyantap makanan cepat saji. (Sumber: Shuttertsock)
Ilustrasi anak-anak yang sedang menyantap junk food. (Sumber: Shuttertsock)

Itu memengaruhi sebanyak satu dari lima orang, ditandai dengan hilangnya kontrol atas asupan, mengidam secara intens dan tidak mampu mengurangi makanan meskipun tahu konsekuensinya negatif.

Hoover mengidentifkkasi bahwa mempunyai orangtua dengan masalah alkohol adalah faktor utamanya. Temuan ini berdasarkan survei terhadap 357 pria dan wanita di Amerika Serikat.

Orang dengan kecanduan makanan juga lebih cenderung menunjukkan masalah dengan alkohol, ganja, tembakau, dan vaping.

Studi yang terbit di jurnal Psychology of Addictive Behaviors, menyarankan adanya intervensi, untuk mengurangi kecanduan makan sekaligus penggunaan zat, termasuk alkohol.

Baca Juga: 6 Efek Kesehatan Jangka Panjang Minum Alkohol, Simak di Sini!

"Pendekatan kesehatan masyarakat, seperti membatasi pemasaran (produk) untuk anak-anak, mungkin penting untuk dipertimbangkan demi mengurangi dampak negatif dari makanan olahan," tandas Hoover.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI