3 Latihan untuk Pasien Kanker Paru-Paru, Bagus dalam Membantu Masa Pemulihan!

Selasa, 02 Agustus 2022 | 13:08 WIB
3 Latihan untuk Pasien Kanker Paru-Paru, Bagus dalam Membantu Masa Pemulihan!
Ilustrasi kanker paru-paru (Pixabay/oracast)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien kanker paru-paru perlu mengubah dan mengontrol gaya hidupnya selama masa pemulihan. Latihan yang termasuk ke dalam program terapi dapat membantu pasien merasa lebih baik secara fisik dan mental.

Itu dapat membantu pasien mengatasi perawatan, menurunkan kelelahan terkait kanker, mengurangi keparahan efek samping akibat perawatan yang sedang dijalani, dan membantu menghentikan perkembangan penyakit.

Dilansir The Health Site, 3 latihan ini dapat mengubah kondisi pasien kanker paru-paru menjadi lebih baik:

1. Pernapasan diafragma

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Riana Galang Dana untuk Anak Penderita Kanker dan Lomba Mewarnai

Penderita kanker paru-paru mengalami kesulitan bernapas, yang merupakan salah satu gejala utama penyakit. Tentunya kondisi ini dapat menghambat aktivitas sehari-hari.

Para ahli menyarankan latihan diafragma untuk memperkuat diafragma, otot antara paru-paru dan perut.

Latihan ini memungkinkan lebih banyak udara masuk dan keluar tanpa melelahkan otot dada dan dapat digunakan untuk mengatur napas ketika merasa sesak.

Ilustrasi berjalan (Shutterstock)

2. Berjalan atau lari

Olahraga aerobik bisa meningkatkan kekuatan jantung dan kapasitas oksigen pasien kanker paru-paru. Jalan kaki atau jogging lambat sangat baik untuk paru-paru.

Baca Juga: Dibanding Lumpektomi, Benarkah Mastektomi Lebih Baik pada Penderita Kanker Payudara?

Namun karena pasien memiliki tingkat energi yang rendah, para ahli menyarankan untuk memulai rutinitas aerobik secara perlahan.

3. Peregangan

Peregangan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otot, meningkatkan elastisitas otot, dan membantu tubuh memperbaiki dirinya sendiri.

Latihan peregangan tubuh bagian atas setiap hari memperluas rongga dada dan meningkatkan kapasitas paru-paru.

Ini memungkinkan pergerakan bebas pada paru-paru dan diafragma, yang mendorong pernapasan lebih dalam dan mengatasi sesak napas.

Latihan ini sangat penting setelah terapi radiasi, yang dapat menyebabkan ketegangan otot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI