Suhu Panas Memengaruhi Penderita Penyakit Mental Serta Obat yang Mereka Konsumsi

Minggu, 31 Juli 2022 | 19:31 WIB
Suhu Panas Memengaruhi Penderita Penyakit Mental Serta Obat yang Mereka Konsumsi
Ilustrasi Suhu Panas (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang panas memiliki dampak besar pada kesehatan fisik dan mental kita. Studi terbaru menunjukkan ada setidaknya 10 persen kenaikan pasien di ruang gawat darurat ketika suhunya naik hingga atau melebihi 5 persen dari suhu normal.

Suhu yang melonjak juga dapat memperburuk gejala pada orang yang memiliki gangguan mental.

Gelombang panas, serta peristiwa peristiwa cuaca lainnya seperti banjir dan kebakaran, telah dikaitkan dengan peningkatan gejala depresi dan gejala kecemasan pada mereka yang memang sudah memiliki kondisi tersebut.

Ada juga hubungan antara suhu tinggi dan upaya bunuh diri, dan untuk setiap peningkatan suhu rata-rata 1 derajat Celcius per bulan ada kenaikan sebesar 2,2 persen kematian pada penderita gangguan mental.

Baca Juga: Sedang di Amerika Serikat, Ashanty Curhat Suhu Panas Nyaris 50 Derajat Celsius

Lonjakan kelembapan juga mengakibatkan terjadinya kasus bunuh diri yang lebih tinggi, lapor The Conversation.

ilustrasi depresi (pexels)
ilustrasi depresi (pexels)

Kelembapan dan suhu, keduanya berubah sebagai akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Ini telah dikaitkan secara kausal dengan peningkatan episode manik pada orang dengan gangguan bipoolar.

Kondisi penyakit tersebut dapat menyebabkan bahaya signifikan dan mengakibatkan rawat inap untuk kondisi psikosis serta pikiran bunuh diri.

Masalah lain timbul oleh fakta bahwa efektivitas obat-obatan untuk penyakit mental dapat berkurang dengan efek panas.

Banyak obat meningkatkan risiko kematian akibat panas, seperti antipsikotik, yang dapat menekan rasa haus dan mengakibatkan orang mengalami dehidrasi.

Baca Juga: Landasan Pacu Bandara di Inggris Meleleh Imbas Gelombang Suhu Panas

Cara kerja beberapa obat juga berbeda, tergantung pada suhu tubuh dan seberapa dehidrasi orang tersebut. Misalnya, obat lithium, penstabil suasana hati yang sangat juat dan banyak digunakan, sering diresepkan pada penderita bipolar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI