Bukan untuk Menakut-nakuti, Ini Alasan WHO Menyatakan Cacar Monyet Darurat Global

Jum'at, 29 Juli 2022 | 17:28 WIB
Bukan untuk Menakut-nakuti, Ini Alasan WHO Menyatakan Cacar Monyet Darurat Global
Ilustrasi Cacar Monyet (Pixabay.com/TheDigitalArtist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022) pekan lalu. Keputusan ini muncul setelah kasus cacar monyet mencapai ribuan di puluhan negara.

Ketika banyak orang khawatir dengan pengumuman tersebut, Pofesor Studi Kesehatan di Univeristas Richmond, Kathryn H. Jacobsen mengatakan bahwa itu bukanlah pertanda buruk.

"Sebaliknya, ini adalah cara untuk mencegah cacar monyet menjadi krisis global," kata Jacobsen, dikutip dari The Conversation.

Apa yang dimaksud dengan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC)?

Baca Juga: Menkes: Monkeypox Belum Masuk Kriteria Pandemi

Ilustrasi Cacar Monyet (Shutterstock)
Ilustrasi Cacar Monyet (Shutterstock)

WHO akan mengeluarkan keputusan PHEIC berdasarkan tiga kriteria, yakni:

  • Ada risiko menyebar ke negara lain
  • Peristiwanya luar biasa
  • Situasinya berpotensi memerlukan tanggapan internasional untuk terkoordinasi

Kriteria tersebut ada di dalam Peraturan Kesehatan Internasional, yang merupakan perangka aturan untuk memandu bagaimana WHO dan negara anggota PBB menanggapi ancaman kesehatan yang muncul.

Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, merupakan satu-satunya orang yang dapat mendeklarasikan PHEIC, tetapi keputusan tersebut didasarkan pada saran dari komite darurat yang ditunjuk.

Setelah komite darurat cacar monyet berdiskusi untuk yang kedua kalinya, pada Kamis 21 Juli 2022 mereka merilis laporan yang menyatakan bahwa wabah cacar monyet memenuhi ketiga kriteria yang mendefinisikan PHEIC.

Namun, komite tidak menyatakan kesepakatan bulat bahwa darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional harus diumumkan.

Baca Juga: Vaksin Imvanex Diyakini Efektif Lawan Monkeypox

Sebab, beberapa khawatir penunjukkan PHEIC dapat semakin menstigmatisasi komunitas LGBTQ, karena sebagian besar kasus sejauh ini didiagnosis pada pria gay maupun biseksual.

Pemungutan suara dari komite darurat terbagi menjadi 9 menentang dan enam setuju mengumumkan status PHEIC.

Namun, Tedros memilih untuk melanjutkan dan menyatakan penularan virus monkeypox saat ini menjadi PHEIC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI