Suara.com - Sebuah studi ekstensif menemukan aktivitas fisik dalam jumlah sedang, antara 300 hingga 600 menit per minggu, atau dengan kata lain 5-10 jam, bisa mengurangi risiko kematian terutama yang disebabkan oleh penyakit jantung.
Bila membuat olahraganya sedikit lebih intens, waktunya bisa berkurang menjadi 150 hingga 300 menit per minggu dan hasilnya akan sama, lapor Science Alert.
Dalam studi ini, peneliti melibatkan catatan dari 116.000 orang lebih dan melihat pada sistem kardiovaskular, yang menujukkan bahwa olahraga berlebihan tidak menjadi masalah dalam hal kesehatan jantung.
Saat ini, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS merekomendasikan sebanyak 150 hingga 300 menit aktivitas fisik sedang dalam seminggu, atau 75 hingga 150 menit aktivitas fisik berat seminggu.
Baca Juga: Bambang Soesatyo Dorong Satpol PP Tekuni Olahraga Tarung Derajat
Peserta dalam penelitian yang mengikuti pedoman tersebut memiliki risiko kematian 20 hingga 21 persen (untuk aktivitas sedang) dan 19 persen (aktivitas berat) lebih rendah.
Namun, bagi mereka yang melakukan aktivitas sedang hingga 600 menit per minggu, risikonya menjadi 16 hingga 31 persen.
Peneliti juga mencatat bahwa aktivias fisik yang dilakukan sesuai pedoman dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebanyak 22 hingga 25 persen (aktivitas sedang) dan 31 persen (aktivitas berat) lebih rendah.
"Temuan kami mendukung rekomendasi aktivitas fisik nasional saat ini, dan lebih lanjut menunjukkan manfaat maksimal dari melakukannya dalam jumlah sedang atau tinggi, baik untuk olahraga intensitas sedang atau berat, atau kombinasi," kata ahli gizi Dong Hoon Lee dari Universitas Harvard.
Penelitian ini tidak menemukan risiko kesehatan dari aktivitas berlebihan.
Baca Juga: Unik! UMKM Satu Ini Sulap Pusat Olahraga jadi Kebun Hidroponik
"Studi kami memberikan bukti untuk memandu individu dalam memilih jumlah dan intensitas aktivitas fisik yang tepat selama hidup mereka untuk menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan," tandas Lee.