WHO: Wabah Cacar Monyet Sebenarnya Bisa Dihentikan, 2 Hal Ini Kuncinya

Kamis, 28 Juli 2022 | 16:03 WIB
WHO: Wabah Cacar Monyet Sebenarnya Bisa Dihentikan, 2 Hal Ini Kuncinya
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa wabah cacar monyet sebenarnya dapat dihentikan.

Caranya dengan mengedukasi tentang penyakit cacar monyet itu sendiri dan mengambil langkah pencegahan agar tidak tertular.

"Ini adalah wabah yang dapat dihentikan bila negara, masyarakat, dan setiap orang menginformasi diri sendiri, menganggap serius risikonya dan mengambil langkah untuk menghentikan penularan serta melindungi kelompok rentan," kata Tedros, Kamis (28/7/2022), dikutip dari Live Mint.

WHO menyarankan vaksinasi untuk orang yang berisiko tinggi terpapar cacar monyet, seperti petugas kesehatan, pekerja di laboratorium, dan orang yang memiliki banyak pasangan seksual, terutama pria dalam kelompok gay maupun biseksual.

Baca Juga: Benarkah Vaksin Cacar Air Bisa Mencegah Infeksi Cacar Monyet?

Namun, mereka belum merekomendasikan untuk vaksinasi massal.

 Ilustrasi Penderita Cacar Monyet - Cara Mencegah Cacar Monyet (Pixabay)
 Ilustrasi Penderita Cacar Monyet (Pixabay)

"Semua negara harus berfokus pada melibatkan dan memberdayakan kalangan pria yang berhubungan seks sesama jenis untuk mengurangi risiko infeksi dan penularan selanjutnya," saran Tedos.

Selain itu, tiap negara juga harus memberi perawatan bagi orang-orang yang terinfeksi, serta melindungi hak asasi manusia sekaligus martabat mereka.

"Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun, dan dapat memicu wabah," sambung Tedros.

Melalui Twitter, WHO menjelaskan bahwa infeksi kasus cacar monyet sudah mencapai 18.000 lebih dari 78 negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Dampak Wabah Cacar Monyet Terhadap Ekonomi Bisa Saingi Pandemi COVID-19?

Lebih dari 70 persen kasus dilaporkan dari kawasan Eropa dan 25 persen dari Amerika. Sejauh ini, lima kematian telah dilaporkan dan sekitar 10 persen orang yang terinfeksi dirawat di rumah sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI