Indonesia Bakal Tambah 10 Laboratorium Tes PCR Cacar Monyet, Total Jadi 12

Kamis, 28 Juli 2022 | 13:31 WIB
Indonesia Bakal Tambah 10 Laboratorium Tes PCR Cacar Monyet, Total Jadi 12
ilustrasi cacar monyet alias monkeypox. (Dok. Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai antisipasi penyebaran cacar monyet di Indonesia, Kementerian Kesehatan akan menambah 10 laboratorium yang bisa memeriksa kasus suspek atau dugaan infeksi cacar monyet.

Tambahan laboratorium ini, melengkapi dua laboratorium yang sudah aktif dan bisa memeriksa sampel kasus suspek cacar monyet. Sehingga nantinya, Indonesia memiliki 12 laboratorium pemeriksa cacar monyet.

"Atas persetujuan Menteri Kesehatan, kita akan menambah 10 lagi center-center atau laboratorium yang akan ditempatkan di beberapa daerah strategis," ujar Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril saat konferensi pers, Rabu (28/7/2022).

Adapun dua laboratorium aktif ini yaitu Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) atau Litbangkes Kemenkes dan Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata atau PSSP IPB di Bogor.

Baca Juga: Darurat Kesehatan Global: Cacar Monyet Sudah Menyebar di 75 Negara, Termasuk Indonesia?

Ia menjelaskan metode pemeriksaan cacar monyet sama seperti Covid-19 yaitu dengan tes PCR. Hanya saja, reagen atau bahan kimia yang digunakan untuk pengetesan berbeda serta jumlahnya belum banyak di Indonesia.

"WHO akan membantu reagen tersebut," timpal dr. Syahril.

Selain bantuan WHO, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah sedang bersiap membeli reagen tersebut dari China dan Amerika Serikat.

Di sisi lain, Plt Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, dr. Endang Budi Hastuti memastikan prioritas pendistribusian reagen untuk laboratorium akan lebih diutamakan daerah dengan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) terbanyak.

"Kami juga sedang menunggu reagen bantuan dari WHO, yang nantinya akan dikirimkan ke laboratorium di tempat-tempat, yang memang di pintu masuk cukup tinggi jumlah PPLN-nya itu akan disebarkan didistribusikan di kota-kota dan di provinsi tersebut," tutup dr. Endang.

Baca Juga: Jadi Darurat Kesehatan Global, Seberapa Bahaya Cacar Monyet?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI